Minggu, 06 November 2022

TEORI KEPERAWATAN DOROTHEA E. OREM (SELF CARE DEFISIT)

 TEORI KEPERAWATAN DOROTHEA E. OREM

(SELF CARE DEFISIT)

 

Riwayat Hidup Dorothea E. Orem

Dorothea Elizabeth Orem lahir pada tahun 1914 di Baltimore, Maryland. Orem adalah anak terakhir dari dua bersaudara. Dorothea E. Orem memulai karir keperawatannya sejak terdaftar sebagai siswa di Providence di Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939 pendidikan keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di Amerika sebagai asisten direktur.

Selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai konsultan (1970). Tahun 1958-1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali. Tahun 1965 Orem bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk model teori keperawatan komunitas. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan, yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik Amerika tentang teori keperawatan. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971). Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu : Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.

Dorothea E. Orem meninggal pada 22 Juni 2007 di kediamannya di Savannah, USA. Orem meninggal pada umur 93 tahun. Dunia keperawatan telah kehilangan seorang ahli dan dianggap sebagai orang terpenting serta memiliki wawasan yang sangat luas di bidang keperawatan. Dalam bidang keperawatan dapat dikatakan bahwa ahli Keperawatan dari Amerika, Dorothea E Orem, termasuk salah seorang yang terpenting diantara orang yang mengembangkan pandangan dalam bidang Keperawatan.

 

Definisi Keperawatan

Dorothea orem (1971) mengembangkan definisi keperawatan yang menekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri. Orem menggambarkan filosofi tentang kaperawatan dengan cara seperti berikut : Keperawatan memiliki perhatian tertentu pada kebutuhan manusia terhadap tindakan perawatan dirinya sendiri dan kondisi serta penatalaksanaannya secara terus menerus dalam upaya mempertahankan kehidupan dan kesehatan, penyembuhan dari penyakit, atau cidera, dan mengatasi hendaya yang ditimbulkannya.

Perawatan diri sendiri dibutuhkan oleh setiap manusia, baik laki-laki perempuan dan anak-anak. Ketika perawatan diri tidak dapat dipertahankan akan terjadi kesakitan atau kematian. Keperawatan berupaya mengatur dan mempertahankan kebutuhan keperawatan diri secara terus menerus bagi mereka yang secara total tidak mampu melakukannya. Dalam situasi lain, perawat membantu klien untuk mempertahankan perawatan diri dengan melakukannya sebagian, tetapi tidak seluruh prosedur, melainkan pengawasan pada orang yang membantu klien dengan memberikan instuksi dan pengarahamn secara individual sehingga secara bertahap klien mampu melakukannya sendiri.

Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan mengenai pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi dalam konsep kebutuhan dasar yang terdiri dari:

1.   Air (udara): pemelihraan dalam pengambian udara.

2.   Water (air): pemeliharaan pengambilan air

3.    Food (makanan): pemeliharaan dalam mengkonsumsi makanan

4.   Elimination (eliminasi): pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi

5.   Rest and Activity (Istirahat dan kegiatan): keseimbangan antara istirahat dan aktivitas.

6.   Solitude and Social Interaction (kesendirian dan interaksi sosial) : pemeliharaan dalam keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial

7.   Hazard Prevention (pencegahan risiko): kebutuhan akan pencegahan risiko pada kehidupan manusia dalam keadaan sehat .

8.   Promotion of Normality

 

Keyakinan Dan Nilai – Nilai

Keyakinan Orem tentang empat konsep utama keperawatan adalah :

1.   Individu/Klien

Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau trauma atu koping dan efeknya.

2.   Sehat

Kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan perkembangan.

3.   Lingkungan

Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.

4.   Keperawatan

Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care yang mencakup, integritas struktural, fungsi dan perkembangan

Berdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orem’s mengembangkan konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.

 

Konsep Utama

1.   Universal Self-Care Requisites

Tujuan universally required adalah untuk mencapai perawatan diri atau kebebasan merawat diri dimana harus memiliki kemampuan untuk mengenal, memvalidasi dan proses dalam memvalidasi mengenai anatomi dan fisiologi manusia yang berintegrasi dalam lingkaran kehidupan. Dibawah ini terdapat 8 teori self care secara umum yaitu :

a.   Pemeliharaan kecukupan pemasukan udara

b.   Pemeliharaan kecukupan pemasukan makanan

c.   Pemeliharaan kecukupan  pemasukan cairan

d.    Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi

e.   Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat

f.    Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi social

g.    Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia.

h.   Peningkatan promosi fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok social sesuai dengan potensinya

2.   Developmental self-care requisites

Berhubungan dengan tingkat perkembangan individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan. Tiga hal yang berhubungan dengan tingkat perkembangan perawatan diri adalah:

a.   Situasi yang mendukung perkembangan perawatan diri

b.   Terlibat dalam pengembangan diri

c.   Mencegah atau mengatasi dampak dari situasi individu dan situasi kehidupan yang mungkin mempengaruhi perkembangan manusia (Orem, 1980).

3.   Health deviation self-care requisites

Istilah perawatan diri ditujukan kepada orang-orang yang sakit atau trauma, yang mengalami gangguan patologi, termasuk ketidakmampuan dan penyandang cacat juga yang berada sedang dirawat dan menjalani terapi. Adanya  gangguan kesehatan terjadi sepanjang waktu sehingga mempengaruhi  pengalaman mereka dalam menghadapi kondisi sakit sepanjang hidupnya.

Penyakit atau trauma tidak hanya pada struktur tubuh, fisiologi dan psikologi tetapi juga konsep diri seutuhnya. Ketika konsep diri manusia mengalami gangguan (termasuk retardasi mental atau autisme), perkembangan individu akan memberikan dampak baik permanen maupun sementara. Dinegara-negara yang warganya banyak mengalami gangguan kesehatan, self-care (perawatan diri) digunakan sebagai alat dalam pengobatan dan terapi kesehatan.

Perawatan diri (self-care) adalah komponen system tindakan perawatan diri individu yang merupakan langkah-langkah dalam perawatan ketika terjadi gangguan kesehatan. Kompleksitas dari self-care atau system dependent-care (ketergantungan perawatan) adalah meningkatnya jumlah penyakit yang terjadi dalam waktu-waktu tertentu.

4.   Therapeutic self-care demand

Terapi pemenuhan kebutuhan dasar  berisi mengenai suatu program perawatan dengan tujuan pemenuhan kebutuhan dasar pasien sesuai dengan tanda dan gejala yang ditampilkan oleh pasien. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perawat ketika memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien  diantaranya :

a.   Mengatur dan mengontrol jenis atau macam kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh pasien dan cara pemberian ke pasien

b.   Meningkatkan kegiatan yang bersifat menunjang pemenuhan kebutuhan dasar seperti promosi dan pencegahan yang bisa menunjang dan mendukung pasien untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien sesuai dengan taraf kemandiriannya.

Beberapa pemahaman terkait terapi pemenuhan kebutuhan dasar diantaranya :

a.   Perawat harus mampu mengidentifikasi faktor pada pasien dan lingkunganya yang mengarah pada gangguan pemenuhan kebutuhan dasar manusia

b.   Perawat harus mampu melakukan pemilihan alat dan bahan yang bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien, memanfaatkan segala sumberdaya yang ada disekitar pasien untuk memberikan pelyenana pemenuhan kebutuhan dasar pasien semaksimal mungkin.

5.   Self Care Agency

Pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara holistik  hanya dapat dilakukan pada perawat yang memiliki kemampuan komprehensif, memahami konsep dasar manusia dan perkembangan manusia baik secara holistik (Orem, 2001)

6.   Agent

Pihak atau prerawat yang bisa memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien adalah perawat dengan keahlian dan ketrampilan yang berkompeten dan memiliki kewenangan untuk memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien secara holistik.

7.   Dependent Care Agent

Dependent care agency merupakan perawat profesional yang memiliki tanggung jawab dan tanggung gugat dalam upaya perawatan pemenuhan kebutuhan dasar pasien  termasuk pasien dalam derajat kesehatan yang masih baik atau masih mampu atau sebagain memenuhi kebutuhan dasar pada pasien. Pemberian kebutuhan dasar tetap menekankan pada kemandirian pasien sesuai dengan tingkat kemampuannya. Perawatan yang diberikan bisa bersifat promoting, prevensi dan lain-lain

8.   Self Care Deficit

Perawat membantu pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, utamanya pada pasien yang dalam perawatan total care. Perawatan yang dilakukan biasanya kuratif dan rehabilitatif. Pemenuhan kebutuhan pasien hampir semunay tergantung pada pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh tim tenaga kesehatan utamanya perawat.

9.   Nursing Agency

Perawat harus mampu meningkatkan dan mengembangkan kemampuanya secara terus menerus untuk bisa memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien secara holistik sehingga mereka mampu membuktikan dirinya bahwa mereka adalah perawat yang berkompeten untuk bisa memberika pelayanan profesional untuk memenuhi kebutuhan dasar pasie. Beberapa ktrempilan selain psikomotor yang juga harus dikuasai perawat adala komunikasi terapetik, ketrampilan intrapersonal, pemberdayaan sumberdaya di sekitar lingkungan perawat dan pasien untuk bisa memberikan pelayanan yang profesional

10.    Nursing Design

Penampilan perawat yang dibutuhkan untuk bisa memberikan asuhan keperawatan yang bisa memenuhi kebutuhan dasar pasien secara holistik adalah perawata yang profesioanl, mampu berfikir kritis, memiliki dan menjalankan standar kerja dll.

11.    Sistem Keperawatan

Merupakan serangkaian tindakan praktik keperawatan yang dilakukan pada satu waktu untuk kordinasi dalam melakukan tindakan keperawatan pada klien untuk mengetahui dan memenuhi komponen kebutuhan perawatan diri klien yang therapeutic dan untuk melindungi serta mengetahui perkembangan perawatan diri klien

 

Asumsi Dasar

Orem (2001) mengidentifikasi beberapa hal mendasar dari teori keperawatan terkait kebutuhan dasar manusia :

1.   Kebutuhan dasar manusia bersifat berkelanjutan ,dimana pemenuhannya dipengaruhi dari faktor dari dalam pasien ataupun dari lingkungan

2.   Human agency, pasien yang memiliki tingkatan ketergantungan dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya

3.   Pengalaman dan pengetahuan perawat diperlukan untuk bisa memberikan pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara profesional

 

Pernyataan-Pernyataan Teoritis

Pandangan teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada kebutuhan individu dalam melakukan  tindakan keperawatan mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya. Dalam konsep praktik keperawatan, Orem mengembangkan tiga bentuk teori Self Care, di antaranya

1.   Theory of nursing system

Menggambarkan kebutuhan pasien yang akan dipenuhi oleh perawat, oleh pasien itu sendiri atau kedua–duanya. Sistem keperawatan didesain berupa sistem tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk melatih/meningkatkan self-agency seseorang yang mengalami keterbatasan dalam pemenuhan self-care. Terdapat tiga tingkatan/kategori sistem keperawatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan self-care pasien sebagai berikut :

a.   Wholly Compensatory system (Sistem Bantuan Penuh)

Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien dikarenakan ketidamampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pngontrolan, dan ambulansi serta adanya manipulasi gerakan. Contoh: pemberian bantuan pada pasien koma.

b.   Partially Compensatory System (system bantuan sebagian)

Merupakan system dalam pemberian perawatan diri sendiri secara sebagian. tindakan pemenuhan kebutuhan sebagian dilakukan oleh perawat dan sebagian lagi oleh pasien sendiri. Perawat menyediakan kebutuhan self care akibat keterbatasan pasien, membantu pasien sesuai indikasi yang dibutuhkan. Biasanya dilakukan pada pasien – pasien dengan keterbatasan gerak, dan lain-lain 

c.   Supportif-Educative System

Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agara pasien mampu melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Contoh: pemberian sistem ini dapat dilakukan pada pasien yang memelukan informasi pada pengaturan kelahiran.

 



2.   Teori Self Care Deficit

Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan. Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk melakukan self carenya secara terus menerus. Self care defisit dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self care, baik secara kualitas maupun kuantitas. Dalam pemenuhan perawatan diri sendiri serta membantu dalam proses penyelesaian masalah, Orem memiliki metode untuk proses tersebut diantaranya bertindak atau berbuat untuk orang lain, sebagai pembimbing orang lain, memberi support, meningkatkan pengembangan lingkungan untuk pengembangan pribadi serta mengajarkan atau mendidik pada orang lain.

3.   Teori Self Care

Merupakan hubungan antara therapeutic self care demands dengan kekuatan self care agency yang tidak adekuat. Kemampuan Self Care Agency lebih kecil dibandingkan dengan therapeutic self care demands sehingga self care tidak terpenuhi. Kondisi ini menentukan adanya kebutuhan perawat (nursing agency) melalui sistem keperawatan.

a.   Nursing Agency (Agen keperawatan)

Nursing agency adalah karakteristik orang yang mampu memenuhi status perawat dalam kelompok – kelompok sosial. Tersedianya perawatan bagi individu laki – laki, wanita, dan anak atau kumpulan manusia seperti keluarga – keluarga, memerlukan agar perawat memiliki kemampuan khusus yang memungkinkan mereka memberikan perawatan yang akan menggantikan kerugian atau bantuan dalam mengatasi turunan kesehatan atau hubungan antar perawatan mandiri – kesehatan atau perawatan dependen deficit bagi orang lain. Kemampuan khusus yang merupakan agen keperawatan.

b.   Self care agency (Agen perawatan diri)

Self care agency adalah kekeuatan individu yang berhubungan dengan perkiraan dan esensial operasi – operasi produksi untuk perawatan mandiri. 

c.   Therapeutik self care demand (Permintaan perawatan diri)

Self care demand adalah totalitas upaya –upaya perawatan diri sendiri yang ditampilkan untuk beberapa waktu agar menemukan syarat–syarat perawatan mandiri dengan cara menggunakan metode–metode yang valid dan berhubungan dengan perangkat–perangkat operasi atau penanganan.

d.   Self–care (perawatan diri)

Self–care adalah suatu kontribusi berkelanjutan orang dewasa bagi eksistensinya, kesehatannya dan kesejahteraannya. Perawatan diri adalah aktivitas dimana individu – individunya memulai dan menampilkan kepentingan mereka dalam mempertahankan individu, kesehatan dan kesejahteraan. 

e.   Self–care deficit

Self care deficit adalah hubungan antara self – care agency dengan self care demand yang didalamnya self care agency tidak cukup mampu menggunakan self care demand. 

  

Adapun kerangka konseptual dari teori ini secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:


Penjelasan gambar:

Self care adalah kemampuan individu untuk melakukan perawatan diri. Perawatan diri dapat mengalami gangguan atau hambatan bila seseorang jatuh pada kondisi sakit atau kondisi yang melelahkan seperti stres fisik dan psikologis. Self care deficit terjadi bila agen self care atau orang yang memberikan perawatan diri baik pada diri sendiri maupun pada orang lain tidak dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri individu dan lebih memberikan perawatan self care therapeutic. Nursing agency menggunakan kegiatan gabungan berarti bahwa kegiatan perawat perlu dikoordinasi, dilakukan secara serentak atau berhubungan dengan layanan asuhan keperawatan yang akan diberikan. Seseorang yang melakukan kegiatan ini harus mempunyai pengetahuan tentang asuhan keperawatan yang diberikan sehingga dapat mengambil suatu keputusan yang tepat bagi klien.

 

Faktor Yang Mempengaruhi Self-Care

Faktor faktor yang berpengaruh dalam memenuhi kebutuhan perawatan diri (self care) basic conditioning factor berdasarkan Orem (2001) yaitu :

1.   Usia

Usia merupakan faktor penting dalam mempengaruhi self care. Usia yang terus bertambah cenderung memiliki hubungan keterbatasan maupun kerusakan fungsi tubuh lansia. Sehingga memunculkan bertambahnya kebutuhan pemenuhan perawatan diri (self care) secara efektif pada usia yang bertambah.

2.   Jenis Kelamin

Jenis kelamin memiliki andil dalam mempengaruhi kemampuan perawatan diri. Pada laki-laki cenderung melakukan penyimpangan kesehatan terutama dalam pengontrolan diri terkait dengan berat badan dan gaya hidup kurang sehat seperti merokok. Wanita lebih terjaga kesehatannya karena jarang ditemui merokok.

3.   Status Perkembangan

Menurut Orem (2001) status perkembangan meliputi tingkat fisik, seseorang, fugsional, perkembangan kognitif dan tingkat psikososial. Individu dalam memenuhi kebutuhan perawatan diri (self-care) juga di pengaruhi oleh tahap perkembangan. Perawat harus mempertimbangkan tingkat pertumbuhan dan perkembangan klien, karena di sepanjang kehidupan       akan    berubah kognitif dan perilaku seseorang (Potter & Perry, 2010).

4.   Status Kesehatan

Status kesehatan sangat penting mempengaruhi lansia dalam memenuhi kebutuhan perawatan diri yang berhubungan dengan diagnosis medis, gambaran kondisi klien serta kompliksi. Status kesehatan menurut orem antara lain status kesehatan saat ini, status kesehatan dahulu serta presepsi individu terkait kesehatannya.

5.   Sosiokultural

System yang saling berkaitan antara lingkungan social. Keyakinan spiritual dan fungsi keluarga.

6.   Sistem Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan memiliki andil peran dalam mempertahankan kesehatan, megobati keluhan yang dialami lansia serta mediagnostik suatu penyakit.

7.   Sistem Keluarga

Sistem keluarga memiliki peran dan hubungan terkait memenuhi kebutuhan lansia sesuai dengan peraturan, tipe dan budaya keluarga masing-masing.

8.   Pola Hidup

Pola hidup merupakan aktivitas yang sering silakukan individu secara berulang ulang setiap hari.

9.   Lingkungan

Lingkungan merupakan tempat individu dalam melakukan aktivitas pemenuhan kebutuhan dirinya baik lingkungan rumah maupun yang bertempat di panti werdha.

10.    Ketersediaan Sumber

Ketersediaan sumber terkait dengan ekonomi, personal, kemampuan dan waktu dalam memdukung perawatan atau proses penyembuhan klien.

 

Kerangka Kerja

Self care Requisites

Kategori self care Requistes

Self care agent

Self care deficit

Nursing action

Universal

·    Cairan

·    Makanan

·    Proseseliminasi

·    Istirahat dan tidur

·    Interaksi sosial

·    Pencegahan dari bahaya

·    Peningkatan fungsi dan perkembangan manusia

( ) Mandiri

( ) Parsial

( ) Total

 

Untuk setiap kategori self care reguisites

Self care agency < self care demand

Mandiri :

·    Support perawatan diri

·     Pengaturan latihan dan pengembangan self care agency

Parsial :

Nurse action :

·    Menentukan kebutuhan self care pasien

·    Membantu keterbatasan self care pasien

·    Membantu pasien sesuai kebutuhan

Pasien action :

·    Mengenali kebutuhan self care dirinya

·    Meregulasi self care  agency

·    Menerima perawatan dan bantuan dari perawat

Total :

·    Memenuhi kebutuhan terapetik self care pasien

·    Menkompensasi ketidakmampuan paien dalam pemenuhan kebutuhan self care

·    Memberikan support dan melindungi pasien

Developmental

·   Mempertahankan kondisi lingkungan

·   Yang mendukung perkembangan

·   Pencegahan dari kondisi yang mengancam perkembangan normal

Mandiri

Partial

Total

 

Mandiri :

·    Support perawatan diri

·   Pengaturan latihan dan pengembangan self care agency

Parsial :

Nurse action :

·    Menentukan kebutuhan self care pasien

·    Membantu keterbatasan self care pasien

·    Membantu pasien sesuai kebutuhan

Pasien action :

·    Mengenali kebutuhan self care dirinya

·    Meregulasi self care  agency

·    Menerima perawatan dan bantuan dari perawat

Total :

·    Memenuhi kebutuhan terapetik self care pasien

·    Menkompensasi ketidakmampuan paien dalam pemenuhan kebutuhan self care

·    Memberikan support dan melindungi pasien

Health  deviation

·   Pencarian terhadap bantuan medis

·   Kesadaran terhadap potensi masalah yang muncul akibat dari pengobatan atau perawatan

·   Modifikasi konsep atau gambaran diri

·   Penyesuaian gaya hidup yang dapat mendukung perubahan status kesehatan.

 

 

Mandiri :

·    Support perawatan diri

·     Pengaturan latihan dan pengembangan self care agency

Parsial :

Nurse action :

·    Menentukan kebutuhan self care pasien

·    Membantu keterbatasan self care pasien

·    Membantu pasien sesuai kebutuhan

Pasien action :

·    Mengenali kebutuhan self care dirinya

·    Meregulasi self care  agency

·    Menerima perawatan dan bantuan dari perawat

Total :

·    Memenuhi kebutuhan terapetik self care pasien

·    Menkompensasi ketidakmampuan paien dalam pemenuhan kebutuhan self care

·    Memberikan support dan melindungi pasien

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

George, J. B. (1995). Nursing Theorists The Base for Proffesional Nursing Practice. Third Edition. Appletton & Lange; California

Hidayati, Wahyu, (2013). Metode Perawatan Pasien Gangguan Sistem Perkemihan, Aplikasi Konsep Orema “Self Care Deficit” dan Studi Kasus. Kencana. Jakarta

Orem, D.E., (2001), Nursing concept of Practice, St Louis: C.V. Mosby Company.

Tomey, A. M. (2006). Nursing Theorists and  Their Work. Six Edition. Mosby ; St. Louis. Missouri.

Parissopoulos,S.Kotzabassaki (2004). Orem's Self-Care Theory, Transactional Analysis and the Management of Elderly Rehabilitation. Diambil dari http/www. ICUSNURSWEBJ.  Tanggal 20 Nopember 2013