Senin, 12 Oktober 2020

Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan

ANATOMI DAN FISIOLOGI SYSTEM PENCERNAAN

 

    Anatomi sistem pecernaan terdiri dari organ-organ pencernaan yang dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu organ dalam saluran pencernaan dan organ pencernaan pelengkap. Saluran pencernaan atau disebut juga dengan saluran gastrointestinal (GI), adalah saluran panjang yang masuk melalui tubuh dari mulut ke anus. Saluran ini mencerna, memecah dan menyerap makanan melalui lapisannya ke dalam darah. Organ dalam saluran pencernaan ini meliputi mulut, esofagus (kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir di anus. Organ pencernaan pelengkap (aksesori) termasuk lidah, gigi, kantung empedu, kelenjar air liur, hati, dan pankreas. Gigi dan lidah terletak di dalam mulut yang juga membantu proses pencernaan, dalam mengubah makanan dari bentuk kasar menjadi lebih halus. Sementara kelenjar pencernaan manusia yang terdiri dari kelenjar air liur, hati, dan pankreas membantu menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan.


MULUT

     Proses pencernaan dimulai di mulut, di mana pencernaan kimia dan mekanik terjadi. Di dalam mulut terdapat organ aksesori yang membantu pencernaan makanan, yaitu lidah, gigi, dan kelenjar air liur.

Mulut berfungsi untuk mengunyah makanan menjadi lebih halus dan lunak agar lebih mudah untuk ditelan dan dicerna.

Gigi memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil Gigi seri untuk menggigit, Gigi taring untuk merobek, Gigi geraham untuk mengunyah, kemudian makanan akan dibasahi oleh air liur yang dihalilkan dari kelenjar liur; parotis, submandibularis dan sublingualis yang mensekresi ± 1 lt saliva/hari. Fungsi saliva Merubah KH menjadi maltosa oleh enzim amilase (ptialin), Melicinkan/melumasi bolus sehingga mudah ditelan, Menetralkan/mengencerkan bolus. Faktor yg mempengaruhi sekresi saliva yaitu; faktor mekanik; adanya bolus dalam mulut, faktor Psikhis; mencium/memikirkan  makanan, faktor kimiawi; bolus yang asam atau asin. Kemudian lidah dan otot-otot lain mendorong makanan ke dalam faring (Pharynx) dan melewatkannya ke dalam kerongkongan (esophagus). Ini terjadi karena lidah mempunyai fungsi; Mengaduk makanan, Mengecap makanan, Membantu waktu menelan dan Membentuk suara. Pada lidah juga Terdapat papil degan saraf rasa; Rasa pahit pada pangkal lidah, Rasa manis pada ujung lidah, Rasa asin pada ujung samping kiri dan kanan lidah dan  Rasa asam pada samping kiri dan kanan lidah.

kerongkongan (esophagus) adalah saluran penghubung antara mulut dengan lambung, yang letaknya di antara tenggorokan dan lambung. Kerongkongan sebagai jalan untuk makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Otot kerongkongan dapat berkontrasksi sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan ini disebut dengan gerak peristaltik. Pada ujung kerongkongan terdapat sfingter (cincin otot), yang memungkinkan makanan untuk masuk ke lambung dan kemudian menutupnya untuk mencegah makanan dan cairan naik kembali ke kerongkongan.

    Bagian luar lidah mengandung banyak papilla kasar untuk mencengkeram makanan karena digerakkan oleh otot lidah. Sementara, air liur yang diproduksi oleh kelenjar air liur (terletak di bawah lidah dan dekat rahang bawah), dilepaskan ke dalam mulut. Air liur mulai memecah makanan, melembapkannya dan membuatnya lebih mudah untuk ditelan. Air liur mulai memecah karbohidrat dengan bantun enzim yang dihasilkannya, yaitu enzim amilase. Gerakan oleh lidah dan mulut mendorong makanan ke bagian belakang tenggorokan untuk menelannya. Klep (epiglotis) menutup di atas batang tenggorokan (trachea) untuk memastikan bahwa makanan masuk ke kerongkongan dan bukan saluran udara. Hal ini untuk mencegah tersedak saat menelan makanan

 

LAMBUNG

   Lambung adalah organ berbentuk huruf “J”, yang ukurannya sekitar dua kepalan tangan. Lambung terletak di antara esofagus dan usus halus di perut bagian atas.

Lambung memiliki tiga fungsi utama dalam sistem pencernaan, yaitu untuk menyimpan makanan dan cairan yang tertelan; untuk mencampur makanan dan cairan pencernaan yang diproduksinya, dan perlahan-lahan mengosongkan isinya ke dalam usus kecil.

Hanya beberapa zat, seperti air dan alkohol, yang dapat diserap langsung dari lambung. Zat-zat makanan lainnya harus menjalani proses pencernaan lambung.

Sel pada lambung dan sekresinya yaitu Sel epitel permukaan mensekresikan Mukus netral, Sel Mukus (sel leher/neck cells) mensekresikan Mukus asam, Sel Parietal/sel HCl mensekresikan Asam klorida (HCl)/asam lambung dan faktor intrinsik untuk vitamin B12, Sel Zimogen/Chief cells mensekresikan pepsinogen – pepsin, dan Sel Argenafin mensekresikan Sekretin, gastrin, kolesistokinin.

Getah lambung mengandung asam klorida, ensim-ensim dan mukus (lendir). Ada 3 macam ensim yaitu Ensim Pepsin untuk mencerna protein dalam suasana asam.  Ensim Renin berfungsi untuk menggumpalkan susu, Lipase berfungsi untuk mencerna lemak. Mukosa lambung juga mensekresikan intrinsik faktor yang diperlukan untuk mengabsorpsi Vitamin.

Makanan diolah menjadi bentuk semi padat yang disebut chyme. Setelah makan, chyme perlahan dilepaskan sedikit demi sedikit melalui pyloric sphincter, sebuah cincin otot antara lambung dan bagian pertama dari usus halus yang disebut duodenum (usus 12 jari). Sebagian besar makanan meninggalkan perut hingga empat jam setelah makan.

USUS HALUS

    
Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus 12 jari)jejunum (bagian tengah melingkar), dan ileum (bagian terakhir).

Usus halus berbentuk tabung tipis sekitar satu inci dengan panjang sekitar 10 meter. Usus halus terletak hanya lebih rendah daripada lambung dan memakan sebagian besar ruang di rongga perut. Seluruh usus halus digulung seperti selang dan permukaan bagian dalamnya penuh dengan banyak tonjolan dan lipatan. Lipatan ini digunakan untuk memaksimalkan pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi. Pada saat makanan meninggalkan usus halus, sekitar 90 persen dari semua nutrisi telah diekstraksi dari makanan yang masuk ke dalamnya.

Duodenum (usus 12 jari) adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum treitz. Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

Jejunum (bagian tengah melingkar) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium. Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus.

Ileum (bagian terakhir) adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia ileum memiliki panjang sekitar 2- 4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam empedu.

Fungsi usus halus yaitu: -Proses pencernaan selesai di sini oleh enzim dan zat lain yang dibuat oleh sel usus, pankreas, dan hati. Kelenjar di dinding usus mengeluarkan enzim yang memecah pati dan gula. Pankreas mengeluarkan enzim ke dalam usus kecil yang membantu pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein. Hati menghasilkan empedu, yang disimpan di kantong empedu. Empedu membantu membuat molekul lemak dapat larut, sehingga dapat diserap oleh tubuh. –Proses absorbsi dimana usus halus menyerap nutrisi dari proses pencernaan. Dinding bagian dalam dari usus kecil ditutupi oleh jutaan villi dan mikrovilli. Kombinasi keduanya meningkatkan luas  permukaan usus halus secara besar-besaran, memungkinkan penyerapan nutrisi terjadi. Fungsi absorbsi  Absorbsi adalah pemindahan hasil akhir pencernaan KH, L. P (gula sederhana, asam lemak dan asam amino) melalui dinding usus ke sirkulasi darah dan limfe untuk digunakan sel-sel tubuh.  Zat zat gizi yg diabsorbsi melalui pembuluh darah kapiler masuk ke aliran darah : -Protein -HA -Vit B, C -Air Sebagian mineral.  Zat gizi yg diabsorbsi melalui pembuluh lakteal masuk ke aliran limfe : -Lemak -Vit A, D, E, K -Sebagian mineral.

Enzim pada usus halus yaitu Enterokinase merubah tripsinogen menjadi tripsin, Amnopeptidase merubah aminopeptida menjadi dipeptida, Dipeptidase merubah dipeptida menjadi asam amino, Sukrase merubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa, Maltase merubah maltosa menjadi glukosa dan Laktase merubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Lamanya kimus dalam usus halus 3 – 10 jam dengan frekwensi peristaltik 4 – 8 x/menit

 

USUS BESAR

Usus besar atau kolon adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar terdiri dari cecum (sekum) dan kolon terdiri atas tiga; kolon asendens (kanan), kolon transversum, kolon desendens (kiri), kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum). Usus besar berukuran sekitar 5-6 meter.

Sekum adalah kantung di awal usus besar. Area ini memungkinkan makanan lewat dari usus halus ke usus besar. Kolon adalah tempat cairan dan garam diserap, mengabsobsi sekitar 600 ml/hr. (kapasitas absorbsi 2000 ml/hr) dan memanjang dari sekum ke rektum.

Fungsi utama dari usus besar adalah membuang air dan garam (elektrolit) dari bahan yang tidak tercerna dan membentuk limbah padat yang dapat dikeluarkan. Bakteri di usus besar membantu memecah bahan yang tidak tercerna. Sisa isi usus besar dipindahkan ke arah rektum, di mana feses disimpan sampai meninggalkan tubuh melalui anus

 

REKTUM dan ANUS

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi. Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB..

Anus Memiliki 2 Otot yaitu Otot tak sadar (internal) dan Otot sadar (eksternal).

Mekanisme pengeluaran feses dari anus:

1.    Feses – dinding rektum – otot tak sadar (relaksasi/mengendur) – keinginan buang air besar.

2.    Pada saat bersamaan, otot sadar (atas keinginan sendiri) berkontraksi (mengerut) sehingga kita bisa menahan untuk buang air besar.

3.    Jika kita menahan reflex pengeluaran, maka reflex itu akan hilang dalam beberapa menit dan baru timbul lagi beberapa jam kemudian.

4.    Mekanisme ini yang mengakibatkan kita dapat menahan buang air besar.

 

KELENJAR BESAR PADA PERUT

Dua jenis kelenjar perut besar yaitu Hati (Hepar) dan Pankreas. Kelenjar ganda yaitu Eksokrin: ensim-ensim dan Endokrin: hormon.

Kelenjar Besar Pankreas memiliki 3 enzim; Enzim amilase mengubah zat pati menjadi disakarida, Enzim lipase merubah lemak menjadi gliserida, asam lemak dan gliserol dan Enzim tripsinogen merubah pepton menjadi polipeptida. Fungsi pancreas yaitu pada Sel Alpha (Sel A;  Glukagon, merubah glikogen menjadi glukosa, pada Sel Beta (Sel B) Proinsulin, Insulin: untuk masuknya glukosa ke dalam sel-sel tubuh, pada Sel C Belum diketahui dan pada Sel Delta (Sel D) Somatostatin menghambat pelepasan insulin & glucagon, Vasoactive intestinal peptide (VIP)  Melisis glikogen,  Motilitas usus dan sekresi kelenjar usus.

Kelenjar Hati/Liver/Hepar Terletak dibawah diafragma di abdomen atas yang berfungsi Menyerap semua bahan dari usus Zat-zat yang berguna, Racun-racun atau zat toksik serta Mensekresikan empedu. Kelenjar Hati menghasilkan empedu, yang kemudian disimpan di kantung empedu, kemudian jika ada makanan yang masuk duodenum, empedu ini akan dituangkan ke duodenum dan digunakan untuk membantu pencernaan lemak.

Kelenjar Hati/Liver/Hepar Memperoleh suplai darah dari 2 tempat yaitu; Arteri hepatica dan Vena porta (dari usus). Fungsi hati yaitu Mempertahankan kadar gula darah, Metabolisme lemak, Penyimpanan vitamin A dan B serta heparin, Pembentukan empedu, Pembentukan fibrinogen, Sintesa albumin dan kolesterol, Detoksikasi racun-racun atau zat toksik, Fagositosis dan Hemopoesis (fetus dan bayi baru lahir)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar