Selasa, 29 November 2022

TEORI MARTHA ELIZABETH ROGER

 TEORI MARTHA ELIZABETH ROGER

(KESATUAN MANUSIA / UNITARY HUMAN BEINGS)

 

Biografi Martha E. Rogers

Martha Elizabeth Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas. Beliau memulai karir sarjananya ketika beliau masuk di Universitas Tennesse diKnoxville pada tahun 1931.Beliau masuk sekolah keperawatan di RSU Knoxvillepada September 1933.Beliau menerima gelar Diploma Keperawatan pada tahun 1936 dan menerima gelar B.S dari George Peabody College di Masville pada tahun 1937.Pada tahun 1945 beliau  mendapat gelar MA dalam bidang pengawasan kesehatan masyarakat dari Fakultas Keguruan Universitas Columbia, New York. Beliau menjadi Eksekutif Direktur dari pelayanan keperawatan di Phoenix, AZ. Beliau meninggalkan Arizona pada tahun 1951 dan kembali melanjutkan sekolah diUniversitas Johns Hopkins, Baltimre MD dengan  memperoleh gelar MPH tahun 1952 dan Sc.D tahun 1954. Beliau di tetapkan menjadi Kepala Bagian Keperawatan di NewYork University pada tahun 1954. Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan Kepala Bagian Keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan. Pada tahun 1979 beliau pensiun dengan hormat dengan memakai gelar Professornya dan terus aktif mengembangkan dunia keperawatan sampai beliau meninggal pada 13 maret 1994.

Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia (kesatuan manusia) sebagai sumber energi yang menyatu dengan  alam semesta. Manusia berada dalam interaksi yang terus menerus dengan lingkungan (Lutjens,1995). Selain itu, manusia merupakan satu kesatuan utuh memiliki integritas diri dan menunjukkan karakteristik yang lebih dari sekedar gabungan dari beberapa bagian (Rogers 1970).Manusia yang utuh merupakan ” Empat sumber dimensi energi yang diidentifikasi oleh pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau berdasarkan bagian pembentuknya” (Maminer  – Toey,1994). Keempat dimensi yang di gunakan oleh Martha E. Rogers antara lain yaitu sumber energi, keterbukaan, keteraturan dan pengorganisasian, dan empat dimensionalitas manusia digunakan untuk menentukan prinsip mengenai bagaimana berkembang.

 

Konsep Dasar Teori Martha E. Rogers

Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung. (Tomey & Alligood, 1998).




Keperawatan adalah ilmu humanistic/humanitarian yang menggambarkan dan memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip - prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan yang mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan perkembangan manusia. Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip-prinsip kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan merupakan kegiatan yang bersumber pada ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi.

 

Asumsi Dasar teori Martha E. Rogers

Berdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan oleh Rogers (1970) ada lima dasar asumsi tentang manusia, yaitu:

1.   Manusia adalah satu kesatuan.

Proses integritas individu dan mewujudkan karakteristik yang lebih dan perbedaan dari jumlah bagian-bagiannya. Manusia kelihatan seperti bagian terkecil dan menghilang lenyap dari pandangan. Karena kesatuan ini menghasilkan variabel dan secara konstan mengubah pola ini. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kepribadian unik, antara satu dan lainnya berbeda di beberapa bagian. Secara signifikan mempunyai sifat-sifat yang khusus jika semuanya jika dilihat secara bagian perbagian ilmu pengetahuan dari suatu subsistem tidak efektif bila seseorang memperhatikan sifat-sifat dari sistem kehidupan manusia. Manusia akan terlihat saat bagiannya tidak dijumpai.

2.   Individu dan lingkungan terus mengalami perubahan materi dan energi.

Individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan material satu sama lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal pada seorang individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari semua hal.

3.   Mempercayai bahwa proses hidup manusia tidak dapat diulang dan tidak dapat diprediksi sepanjang ruang dan waktu.

Individu tidak pernah dapat mundur atau jadilah sesuatu ia atau dia sebelumnya. Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya seorang individu tidak akan pernah kembali atau menjadi seperti yang diharapkan semula.

4.   Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif.

Mengidentifikasi pola manusia dan mencerminkan keutuhan yg inovatif, pola teladan ini mempertimbangkan pengaturan diri, ritme, dan teori pengaruh energi. Mereka memberi kesatuan keanekaragaman dan mencerminkan suatu alam semesta yang kreatif dan dinamis.

5.   Individu dicirikan oleh kapasitas abstraksi dan citra, bahasa dan berpikir, sensasi dan emosi.

Hanya manusia yang mampu untuk berfikir abstrak, membayangkan, bertutur bahasa sensasi dan emosi. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia yang mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia (Tomey dan Alligood, 2006).

 

Pada tahun 1970 model konsep perawatan karya Martha E. Rogers meletakkan sekumpulan asumsi-asumsi dasar yang menggambarkan proses kehidupan manusia. Proses kehidupan dicirikan oleh keseluruhan (Wholeness), keterbukaan (opennes), kesatuan arah (unidirectionality), pola (pattern) dan organisasi dan pemikiran (thought). Kemudian pada tahun 1983 Rogers merumuskan empat blok bangunan sebagai modelnya atau Building Blocks, yang terdiri dari:

1.   Energy Fields (Bidang Energi)

Bidang energi merupakan satuan dasar kehidupan dan non kehidupan, seperti energi manusia dan energi lingkungan. Bangunan ini bersifat tak terbatas terdiri dari mahluk hidup dan lingkungannya. Kedua komponen ini tidak dapat dikurangi, manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya.

2.   Universe of Open System (Sistem terbuka).

Konsep ini menganggap bahwa bangunan energi bersifat tak terbatas dan terbuka, menyatu antara satu dengan yang lainnya.

3.   Pattern (Pola)

Sifat pola berubah secara kontinyu dan inovatif, unik dan menyatu dengan bangunan lingkungannya sendiri. Pola yang konstan dan tidak berubah bisa menjadi suatu indikasi sakit atau penyakit.

4.   Pandimensionality (Empat kedimensian)

Manusia yang utuh merupakan ”Empat sumber dimensi energi yang diidentifikasi oleh pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau berdasarkan bagian pembentuknya” Empat kedimensian didefinisikan sebagai domain non linier tanpa atribut, atau mengenai ruang tanpa batas (Marriner, 2001).

 

Menurut Martha E Roger ilmu tentang keperawatan berhubungan langsung dengan proses kehidupan manusia dan bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan kealamiahan dan hubungannya dengan perkembangan. Untuk memperkuat teorinya Martha E. Rogers mengkombinasikan konsep manusia seutuhnya dengan prinsip homeodinamik yang kemudian di kemukakannya.

Dalam model Rogers, manusia yang utuh dan lingkungan saling berhubungan dan berkembang secara berkesinambungan dan simultan. Baik manusia maupun lingkugan mempunyai empat konsep utama yaitu lapang energi, sistem terbuka, pola, dan empat dimensionalitas. Sifat dan arah hubungan antara manusia dan lingkungannya diperlihatkan melalui tiga prinsip hemodinamik dirumuskan oleh Rogers untuk menguraikan sifat dan arah perubahan yang berasal dari sistem konseptual yang telah digambarkan Prinsip-prinsip hemodinamik terdiri dari tiga hal, yaitu:

1.   Integral

Prinsip pertama adalah integral. Badan manusia dan lingkungannya tidak dapat dipisahkan, rangkaian pertukaran proses kehidupan terus terjadi pembaharuan interaksi antara badan manusia dan lingkungannya. Keduanya saling berinteraksi yang konstan dan saling bertukar dimana pembentukan keduanya ditempatkan dalam waktu yang sama. Maka, integral adalah kelanjutan proses interaksi antara manusia dan lingkungan.

2.   Resonansi.

Prinsip selanjutnya, resonansi, berbicara pada kejadian pertukaran alam antara manusia dan bidang lingkungan.Pertukaran adalah pola manusia dan bidang lingkungan disebarkan dari gelombang yang berpindah dari gelombang yang lebih tinggi dari frekuensi rendah ke gelombang yang lebih pendek dari frekuensi yang lebih tinggi. Proses kehidupan dalam badan manusia adalah simfoni dari ritme yang bergerak dalam frekuensi tertentu.Pengalaman manusia di lingkungannya seperti segaris kompleks kesatuan gelombang resonansi mereka dengan dunia istirahat.

3.   Helicy.

Terakhir, prinsip helicy sependapat dengan alam dan pertukaran langsung pada manusia- lingkungan. Manusia dan lingkungan adalah dinamis, sistem terbuka dalam pertukaran adalah hak berlanjut pada pertukaran yang konstan antara manusia dan bidang lingkungan. Pertukaran ini juga mengalami pembaharuan. Jika pertukaran tidak dapat diprediksi. Akhirnya, pertukaran langsung menuju peningkatan perbedaan dan kerumitan. Proses ini dan polanya tidak dapat di prediksi, dinamis, dan peningkatan perbedaan.

Helicy meliputi konsep perubahan ritmis, pengaruh evolusioner, dan kesatuan bidang lingkungan hidup manusia.Arah perubahan yang terjadi antara manusia dan lingkungan terhadap peningkatkan keragaman dan kompleksitas dan ritme yang tidak tepat diulang. Akibatnya, prinsip dari homeodynamics adalah cara melihat manusia dalam keutuhan mereka. Perubahan dalam proses kehidupan manusia yang tidak dapat kembali, nonrepeatable, berirama, dan menyajikan keragaman pola tumbuh.

 

Human / Environmental Field

Seumber: Alilgood, Martha R. 2006. Nursing Theory Utilization dan Aplication


Theori of Power as Knowing Participation In Change

Teori yang dikemukakan oleh Barret (1986), untuk mengetahui participasi dalam perubahan muncul dari prinsip helicy dalam model Roger. Teori ini memberikan arahan bagi perawat berpartisipasi dalam merawat manusia. Dalam teori ini di usulkan sebagi peningkatan pengetahuan, demikian juga kemampuan untuk berpartisipasi. 

Barret (2000), menggambarkan kekuatan sebagai kesadaran atas apa yang kita pilih untuk lakukan, merasa bebas untuk melakukan dan terus melakukan, Ia menyebut kekuatan juga merupakan sifat relatif dengan organisasiyang lebih konsisten dari pola manusia dan lingkunagan. Dia menentukan bahwa seseorang harus memiliki pengetahuan pada wujud polanya untuk partisipasi yang bermamfaat dalam proses pola yang terjadi.

 

Asumsi Utama Konsep Sentral Dari Model Konseptual Martha E. Rogers

Rogers meletakan sekumpulan asumsi-asumsi dasar yang menggambarkan proses kehidupan manusia. Asumsi-asumsi yang merupakan kunci utama Martha E. Rogers terhadap empat konsep sentral adalah sebagai berikut :

1.   Keperawatan.

Rogers menyatakan bahwa ilmu keperawatan adalah Unitary Human Being, yaitu manusia sebagai unit. Dia mengartikan bahwa tidak ada ilmu lain yang mempelajari manusia secara keseluruhan atau utuh. Rogers menjelaskan keperawatan sebagai profesi yang menggabungkan unsur ilmu pengetahuan dan seni. Keperawatan adalah ilmu pengetahuan humanistik yang didedikasikan untuk menghibur agar dapat menjaga dan memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit, dan merawat serta merehabilitasi seseorang yang sakit dan cacat. Praktek professional keperawatan bersifat kreatif, imajinatif, eksis untuk melayani orang, hal tersebut berakar dalam keputusan intelektual, pengetahuan abstrak dan perasaan mahkluk (Rogers,1992 dalam Meleis 2007).

2.   Kesehatan.

Merupakan ungkapan dari proses kehidupan yang ditandai oleh perilaku-perilaku yang timbul dari interaksi bersama dan simultan antara manusia dan lingkungan mereka. Kesehatan dipandang sebagai saling tukar dan interaksi yang berkesinambungan ke arah potensi kesehatan maksimun dengan penekanan pada promosi.

3.   Lingkungan.

Merupakan lapang energi empat dimensi yang tidak dapat dikurangi dengan pola dan karakteristik yang berbeda dari bagian-bagiannya. Suatu lapang lingkungan adalah unik untuk lapang manusia yang spesifik, meskipun kedua bidang tersebut masih secara bersinambungan berubah dan secara kreatif berkembang bersama.

4.   Manusia.

Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh dan memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Proses kehidupan manusia dinamis selalu berinteraksi dengan lingkungan, saling mempengaruhi dan dipengaruhi atau sebagai system terbuka. Rogers juga mengkonsepkan manusia sebagai unit yang mampu berpartisipasi secara kreatif dalam perubahan (Christensen, 2009).

 

Karakteristik Teori

1.   Teori dapat saling berhubungan menciptakan perbedaan pandangan suatu fenomena tertentu. Teori keperawatan utamanya digunakan dalam prinsip homeodynamic untuk pelayanan kemanusiaan memaksa untuk melihat keperawatan dengan cara berbeda.

2.   Teori harus murni logis. Pasti ada perkembangan logis dalam konstruksi utama. Hasil perkembangan logis ini di proses dari identifikasi anggapan, melalui blok bangunan, dengan prinsip homeodynamic.

3.   Teori harus relatif sederhana namun umum. Telah dinyatakan bahwa konsepsi Rogers manusia yang elegan di dalamnya terdapat kesederhanaan (Fawcert,1989). Namun, teori jauh lebih sederhana dalam tingkat abstraksi dan berkontribusi pada kesulitan pemahaman. Serta didasarkan pada penggunaan sistem terbuka yang kompleks.

4.   Teori dapat menjadi dasar untuk hipotesis yang dapat diuji untuk memperluas teori.

5.   Teori berkontribusi dan membantu meningkatkan pengetahuan umum tubuh dalam tanpa menghilangkan kedisiplinan melalui penelitian yang dilakukan untuk memvalidasi mereka. Teori ini dirancang untuk meminimalkan masalah penelitian, kurangnya kesederhanaan, definisi operasional, dan instrumen yang valid untuk mengukur hasil sehingga keperawatan benar-benar bisa mendapatkan keuntungan dari sistem abstrak Roger.

6.   Teori digunakan oleh praktisi untuk membimbing dan meningkatkan praktek mereka. Ketika ide tersebut diaplikasikan untuk praktek keperawatan, pemahaman perilaku klien mengambil dimensi baru. Selain itu, intervensi keperawatan seperti sentuhan terapeutik dan penggunaan cahaya, warna, musik, dan gerakan telah diturunkan dari ajaran Rogers.

7.   Teori harus konsisten dengan validasi teori lain, hukum, dan prinsip-prinsip. Sifat abstrak dari sistem menyediakan potensi besar untuk menghasilkan pertanyaan untuk studi lebih lanjut dan yang berasal intervensi untuk praktek keperawatan. Sistem Rogersjuga telah berperan dalam pengembangan teori-teorilainnya. Newman (1994) Parse dan (1992) karya dua contoh tersebut.

 

DAFTAR PUSTAKA

Alligood, Martha R. 2006. Nursing Theory Utilization Dan Applicatio. Fourth Edition. Mosbi Elsever

Ari, Thomas. 2013.  Teori Keperawatan Martha E rogers. http://thomas1945. Blogspot.com/2013/11/teori keperawatan marha e roger. Html

Asmadi, 2008.  Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.

Christensen, Paula. 2009. Proses Keperawatan Aplikasi Model Keperawatan (Nursing Proses Aplikasion of Conseptual Models) edisi 4. Jakarta: EGC.

Fotter dan perry. 2005. Buku ajar Fungdamental Keperawatan Konsep Proses dan Praktek. Ed. 4. Jakarta:EGC

Muwarni, 2008.   Pengantar Konsep dasar Keperawatan.  Yogyakarta: Fitramaya

Kim, Hesook Suzie & Kollak, Ingrid. 2006.Nursing Theories, Conceptual & Philosophical Foundations. Second edition. New York: Springer Publishing Company.

Marriner, Ann. 2001. Nursing Theorists And Their Work. Mosby Company.

Sieloff, Christina Leibold and Frey, Maureen A. 2007. Middle Range Theory Development Using King’s Conceptual System. New York: Springer Publishing Company.

Smith, Mary Jane & Liehr, Patricia R. 2008. Middle range theory for nursing. 2nd ed.  New York: Springer Publishing Company.

Tomey dan Alligood. 2006. Nursing Theorist and Their Work. Sixth edition. Toronto: The CV Mosby Company St. Louis

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar