KONSEP FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN
Definisi
Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol simbol yang nyata. Konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan (Hidayat, 2007).
Falsafah keperawatan merupakan pandangan dasar tentang hakekat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktek keperawatan (Hidayat, 2007).
Paradigma keperawatan adalah cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan (Gaffar,1997). Dengan demikian, paradigma keperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek keperawatan.
Falsafah Keperawatan
Falsafah keperawatan menurut Roy terbagi menjadi
8 (delapan) elemen, 4 (empat) berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan 4
(empat) berdasarkan prinsip falsafah veritivity (Mc Quiston, 1995). Elemen tersebut
yaitu :
Empat Falsafah
humanisme/kemanusiaan “mengenali manusia dan sisi subyektif manusia dan
pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai”. Sehingga ia
berpendapat bahwa seorang individu:
1. Saling berbagi dalam kemampuan
untuk berpikir kreatif yang digunakan
untuk mengetahui masalah yang dihadapi dalam
mencari solusi.
2.
Bertingkah laku untuk
mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum aksi-reaksi.
3.
Memiliki holism intrinsic.
4. Berjuang untuk
mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk memiliki hubungan dengan
orang lain veritivity.
Empat Falsafah
yang berdasarkan prinsip veritivity adalah sebagai berikut ini. Individu
dipandang dalam konteks:
5. Tujuan eksistensi
manusia,
6. Gabungan dari beberapa
tujuan peradaban manusia,
7. Aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan-kebaikan umum, serta
8. Nilai dan arti kehidupan.
1.
Manusia (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat).
Konsep manusia
dalam paradigma keperawatan adalah manusia dipandang sebagai
individu yang utuh dan kompleks (manusia sebagai makhluk holistik), yaitu
manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, sosial, dan spiritual;
· Makhluk biologis
(makhluk hidup), manusia memiliki ciri-ciri: terdiri atas sekumpulan organ
tubuh yang semuanya mempunyai fungsi yang terintegrasi, berkembang biak melalui
pembuahan, serta keinginan mempertahankan kelangsungan hidup.
· Makhluk psikologis,
manusia memiliki sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Manusia
memiliki kemampuan berpikir, kesadaran pribadi, dan perasaan.
· Makhluk sosial,
manusia tidak bisa lepas dari orang lain dan selalu berinteraksi dengan orang
lain.
· Makhluk spiritual,
manusia memiliki hubungan dengan kekuatan lain di luar dirinya, hubungan dengan
Tuhan-nya, serta memiliki keyakinan dalam kehidupannya.
Dalam paradigma
keperawatan, manusia bertindak sebagai pasien (klien), baik bersifat
individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat dalam suatu sistem yang meliputi
:
· sistem terbuka,
maksudnya adalah manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan
baik fisik, psikologis, sosial, maupun spiritual sehingga perubahan pada
manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
· sistem adaptif,
maksudnya adalah manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di
lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan mal-adaptif.
· sistem personal,
interpersonal, dan sosial, maksudnya adalah manusia memiliki persepsi, pola,
kepribadian, dan tumbuh kembang yang berbeda.
2.
Lingkungan
Konsep lingkungan dalam paradigma keperawatan adalah memandang bahwa lingkungan dapat
mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan keperawatan, yaitu
dengan meminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkannya sehingga tujuan
asuhan keperawatan dapat tercapai. Dalam paradigma keperawatan, konsep lingkungan difokuskan pada lingkungan
fisik, psikologis, sosial, dan spiritual.
3.
Kesehatan; meliputi derajat kesehatan dan kesejahteraan klien.
Konsep kesehatan dalam paradigma
kesehatan adalah memandang bahwa keperawatan merupakan bentuk
pelayanan yang diberikan kepada manusia dalam rentang sehat sakit.
Pertanyaannya adalah bagaimana konsep sehat-sakit dalam pradigma
keperawatan? Dalam paradigama keperawatan, yang dimaksud
dengan :
· Sehat adalah keadaan
sejahtera tubuh, jiwa, sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
· Sakit adalah ketidak-seimbangan
fungsi normal tubuh manusia, termasuk jumlah sistem biologis dan kondisi-kondisi
penyesuaian.
Konsep sehat-sakit dalam paradigma
keperawatan diartikan sebagai suatu rentang atau skala ukur hipotesis
untuk mengukur keadaan sehat atau sakit seseorang. Kedudukan seseorang dalam
skala tersebut bersifat dinamis dan individual karena dipengaruhi oleh faktor
pribadi dan lingkungan. Dalam skala ini, sewaktu-waktu seseorang dapat berada
dalam keadaan sehat, akan tetapi di lain waktu seseorang dapat berubah menjadi
dalam keadaan sakit.
4.
Keperawatan.
Konsep keperawatan dalam paradigma keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan
yang bersifat profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat
ditujukan individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat dalam rentang sehat dan
sakit. Konsep keperawatan memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang
diberikan kepada pasien (klien) dalam bentuk pemberian asuhan keperawatan
adalah dalam keadaan tidak mampu, tidak mau, dan tidak tahu dalam proses
pemenuhan kebutuhan dasar.
Hubungan antara Falsafah dan Paradigma keperawatan
Bagi seorang perawat falsafah dan
paradigma merupakan sesuatu yang harus ditanamkan dalam diri perawat dalam
menjalankan praktik kesehatan. Karena hal tersebut merupakan dasar-dasar yang
harus dimiliki seorang perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
klien.
Dalam memberikan asuhan keperawatan falsafah
keperawatan sebagai keyakinan dasar dalam menerapkan teori keperawatan
terhadap paradigma keperawatan yang terdiri dari manusia, keperawatan,
lingkungan, dan sehat-sakit. Pelayanan keperawatan yang dihasilkan merupakan
bentuk pelayanan keperawatan yang humanistik dan komprehensif, yang
berlandaskan pada falsafah keperawatan sebagai dasar pemikiran perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien/pasien dan melalui pemahaman paradigma
keperawatan sebagai acuan pelaksanaan praktek keperawatan atau dalam pemberian tindakan
keperawatan.
Falsafah dan paradigma keperawatan
memandang manusia sebagai makhluk holistik yaitu harus dipenuhi secara
komprehensif. Pemenuhan tersebut meliputi kebutuhan bio-psiko-sosial-spiritual
sehingga dalam menjalankan praktik keperawatan seorang perawat harus mampu
memenuhi kebutuhan tersebut. Hal tersebut juga merupakan bagian dari unsur
manusia dalam paradigma keperawatan. Dalam memberikan perawatan, seorang
perawat dalam menjalankan tugasnya harus berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan
yang meliputi aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual secara
menyeluruh ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat yang sehat
maupun yang sakit mencakup hidup manusia untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal.