Senin, 12 Oktober 2020

Teori Merle Helaine Mishel Uncertainty In Illness

Teori Merle Helaine Mishel Uncertainty In Illness

(Teori keidakpastian dalam penyakit)

 

Biografi Merle H. Mishel

Merle H. Mishel lahir di Boston Massachusetts, dia lulusan dari universitas Boston tahun 1961 dan diterima sebagai perawat psychiatric dari Universitas California pada tahun  1966. Mishel melengkapi gelarnya menjadi M.A dan Ph.D di Psychology pada Sekolah Claremont  California tahun 1976 dan 1980. Dia meneliti disertasi dengan memberikan dukungan kepada beberapa orang dan mendapatkan National Research Service Award dengan melakukan pengembangan tes dan memberikan nama skala nyeri “The Mishel Uncertainty in Illnes Scale / MUIS-A”. Skala ini digunakan sebagai dasar untuk mengetahui :

1.        Individu yang mengalami nyeri kronik yang tidak pergi ke rumah sakit untuk berobat atau dirawat di masyarakat (MUIS-C)

2.        Mengukur terhadap “Parents Perception of Uncertainty (PPUS) dengan memperhatikan terhadap pengalaman nyeri pada anak

3.        Mengukur ketidakpastian dalam pasangan atau anggota keluarga lain saat anggota lain dari keluarga terkena penyakit akut  (PPUS-FM)


Model of Perceived Uncertainty In Illness


Keterangan :

Cognitif capacities  menggambarkan seseorang mempunyai batasan terhadap penafsiran terhadap penyakit maupun penanganannya. Structur providers merupakan penyedia dimana sumber daya yang ada baik keluarga, teman, masyarakat dapat membantu klien terhadap penafsiran adapun didalam structur providers meliputi  credible authority yaitu kepercayaan dan keyakinan seseorang terhadap penyedia layanan kesehatan serta social supports dan education, didalam structur providers terdapat dampak positif dan negatif.

Dampak positif baik cognitif dan structur providers dapat mempengaruhi terhadap stimuli frame yaitu merupakan bentuk, komposisi dan struktur dari rangsangan yang mereka persepsikan meliputi symptom/gejala, situasi atau kebiasaan berulang maupun kesesuaian cara mengatasi yang diperoleh dari pengalaman terhadap penyakit.

Dampak negatif baik dari struktur providers maupun dari stimuli frame dapat mengakibatkan uncertainty (ketidaktentuan/ketidakpastian) yaitu ketidakmampuan untuk menentukan maksud dari penyakit yang terjadi ketika pengambil keputusan tidak dapat memberikan nilai pasti, atau tidak dapat memprediksi hasil secara akurat sehingga dapat mengakibatkan inference illusion atau kesimpulan yang keliru terhadap keyakinan yang dibentuk dan keluar dari ketidakpastian jika kondisi ini terjadi maka dapat membahayakan atau jika ada kesempatan (opportunity) segera lakukan penilaian (appraisal) dengan menggunakan MUIS (Mishel Uncertainty in Illnes Scale) agar kondisi ini dapat diminimalkan dan garis lurus yang mengelilinginya terlepas atau dengan kata lain beban yang dirasakan klien segera teridentifikasi. Sehingga perawat dapat mengarahkan untuk meningkatkan koping strategis dan kontrol terhadap penerimaan terutama bagi informasi yang belum jelas untuk mengklarifikasi ke yang ahlinya selain itu dapat melibatkan orang terdekat untuk membantu memberikan kekuatan (koping) dengan harapan klien dapat menerima (beradaptasi) terhadap kondisi yang dialami dan dapat memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut melalui manajemen uncertainty diantaranya peningkatan bingkai kognitif (antara lain hindari pemikiran untuk kambuh, ikut merasa prihatin), jelaskan efek samping terkait pengobatan, manajemen pemecahan masalah,  peningkatan komunikasi dan ajarkan tehnik relaksasi atau distraksi.

 

Definisi

1.        Uncertainty (ketidaktentuan/ketidakpastian) adalah ketidakmampuan untuk menentukan maksud dari penyakit yang terjadi ketika pengambil keputusan tidak dapat memberikan nilai pasti untuk benda atau peristiwa, atau tidak dapat memprediksi hasil secara akurat.

2.        Cognitive schema (kognitif skema) adalah penafsiran seseorang secara subjektif dari penyakit, pengobatan dan perawatan di rumah.

3.        Stimuli frame (bingkai rangsangan) adalah bentuk, komposisi dan struktur dari rangsangan yang mereka persepsikan kemudian disusun dalam skema kognitif.

a.    Symptom pattern (pola gejala) adalah sejauh mana gejala terjadi dengan konsistensi yang cukup untuk dianggap memiliki pola atau konfigurasi.

b.    Event familiarity (keakraban) adalah sejauh mana situasi atau kebiasaan berulang

c.    Event congruence (kesesuaian cara) mengacu pada konsistensi antara yang diharapkan dan pengalaman terhadap penyakit.

4.        Structure providers (penyedia struktur) adalah sumber daya yang tersedia untuk membantu orang dalam penafsiran bingkai rangsangan.

a.    Credible authority (otorita kredibel)

Adalah tingkat kepercayaan dan keyakinan seseorang terhadap penyedia layanan kesehatan.

b.    Social supports (dukungan sosial)

Mempengaruhi ketidak pastian dengan membantu individu untuk menginterpretasikan arti dari kejadian.

c.    Education

5.        Cognitive capacities (kapasitas kognitif) adalah kemampuan seseorang untuk proses menginformasikan dan merefleksikan terhadap situasi.

6.        Inference (kesimpulan) mengacu pada evaluasidari  pengalaman yang di ingat.

7.        Illusion (pendapat yang keliru) terhadap keyakinan yang dibentuk dan keluar dari ketidakpastian.

8.        Adaptation (adaptasi /penyesuaian)

Merefleksikan perilaku biopsikososial yang terjadi dalam kisaran yang ditetapkan seseorang secara terpisah dari perilaku biasanya.

9.        New view of life (pandangan baru tentang kehidupan)

Pandangan baru tentang kehidupan mengacu pada keinginan perumusan rasa yang baru, dihasilkan dari integrasi ketidakpastian yang terus menerus dan diterima sebagai ritme hidup yang dialami.

10.    Probabilistic thinking  (kemungkinan pemikiran lain)

Mengacu pada keyakinan dalam suatu kondisi umum dimana harapan kepastian berkelanjutan dan prediksi dihilangkan.

Mishel dikenal karena penelitiannya tentang keraguan dan manajemen dalam penyakit kronis dan mengancam jiwa. Dia memiliki keahlian dalam respon psikososial untuk pasien kanker dan penyakit kronis serta intervensi untuk mengelola keraguan. Dia juga mengembangkan instrumen yang digunakan di seluruh dunia tentang keraguan terhadap penyakit yaitu Uncertainty in Illness Scale-Community Form (MUIS-C).

Saat Mishel mulai meneliti, konsepnya tidak  tampak di aplikasikan pada konteks kesehatan dan penyakit. Teori awal ketidakpastian penyakit tergambar dari informasi, intervensi dan pengalaman pribadi dari disiplin psikologi yang mana karakteristik ketidakpastian seperti kondisi kognitif yang dihasilkan dari isyarat cukup untuk membentuk skema kognitif atau pengamatan internal dari situasi atau kejadian. Mishel menggunakan atribut adaptasi. Aspek yang unik dari aplikasinya yang mendasar untuk ketidakpastian seperti stressor penyakit yang membuat dasar khusus dan sangat berarti bagi keperawatan.

Dengan teori rekonseptual, Mishel mengakui bahwa pendekatan barat terhadap ilmu pengetahuan sangat mendukung. Dengan menggunakan teori sosial kritis, Mishel mengakui bisa melekat dalam teori aslinya yaitu dari sebuah orientasi terhadap ketidakpastian dan adaptasi. Mishel kemudian memasukan prinsip dari teori Chaos karena pada system terbuka sehingga memungkinkan untuk merepresentasi yang lebih akurat tentang bagaimana penyakit kronis sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan dan orang dapat menggabungkan ketidakpastian secara terus menerus untuk menemukan arti baru dari penyakit tersebut.

Penelitian Mishel terhadap pasien kanker bertujuan untuk mengadvokasi perawatan mereka sendiri dan telah mendapatkan pengakuan nasional. Dia juga mempelajari apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perawatan kesehatan yang diterima pada pasien kanker tanpa meningkatkan biaya.

Teori ini menjelaskan bahwa keraguan dapat mempengaruhi kemampuan pasien untuk beradaptasi pada suatu penyakit. Keraguan dalam hal ini diartikan sebagai “ketidakmampuan pasien untuk menentukan makna kejadian suatu penyakit dan kemungkinan memprediksi secara akurat akibat yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut”.

Konsep keraguan terhadap penyakit yang berlaku untuk penyakit akut dan kronis telah dijelaskan dalam literatur sebagai stressor kognitif, rasa kehilangan kontrol, dan persepsi keraguan bahwa terjadi perubahan keadaan dari waktu ke waktu. Keraguan terhadap penyakit berhubungan dengan penyesuaian yang buruk, dan sering perlu dinilai sebagai ancaman yang memiliki efek merusak. Dalam populasi sakit, keraguan terhadap penyakit terkait dengan kepekaan yang meningkat terhadap nyeri dan toleransi yang menurun terhadap rangsangan nyeri. Keraguan terhadap penyakit juga terkait dengan koping maladaptif, distress psikologis yang lebih tinggi, dan penurunan kualitas hidup. Literatur mengenai keraguan terhadap penyakit dalam kaitannya dengan nyeri agak terbatas tetapi jelas menunjukkan potensi dampak negatif terhadap persepsi dan penyesuaian terhadap nyeri.

Mishel menyatakan keraguan pada awalnya merupakan tingkatan netral kognitif yang mewakili ketidakmampuan pasien dengan kondisi kronis atau yang mengancam jiwa untuk mengintepretasi kejadian yang terkait dengan penyakit dan bahwa intervensi keperawatan harus membantu pasien beradaptasi dan mengatasi keraguan ini secara produktif, mengintegrasikannya ke dalam kehidupan mereka dan meningkatkan kualitas hidup. Keraguan masing-masing pasien harus dipahami sebagai karakteristik masalah dari pengalaman penyakit individu terlepas dari sifat akut atau kronis berbagai penyakit.

 

Aplikasi dengan Paradigma Keperawatan

1.        Health

Sehat, merupakan awal proses model, yang didefinisikan secara mutlak sebagai proses kehidupan dari dua hal yaitu pengalaman negatif dan positif dimana individu menciptakan lingkungan dan nilai-nilai yang unik yang mendukung kesejahteraan (well-being). Dalam konsep yang dikembangkan ini kesehatan  sangat didukung oleh kondisi psikologis atau emosional untuk itu dengan menggunakan MUIS (The Mishel Uncertainty in Illnes Scale) perawat dapat mengidentifikasi  ketidakpastian dan membantu pasien membentuk koping yang akan meningkatkan kesehatan pasien selama sakit.

2.         Nursing

Peran keperawatan adalah untuk mendampingi orang-orang (persons) (melalui proses interpersonal dan manajemen terapeutik pada lingkungannya) dengan membutuhkan keterampilan untuk mendukung kesehatan (health)  dan kesejahteraan (well-being). Menurut konsep ini keperawatan merupakan profesi yang unik dimana semua perhatiannya adalah semua variabel dalam diri klien yang disertai respon individu saat menghadapi suatu stressor perawat dapat mengaktifkan variasi tipe koping untuk mengatur situasi dan menggambarkan intervensi keperawatan yang sesuai.

3.        Person

       Person dipahami sebagai perkembangan  masa kehidupannya dalam berinteraksi dengan orang lain dan dalam perubahan lingkungan yang kompleks dan bersemangat yang dapat berkontribusi secara positif dan negatif terhadap kesehatan dan keadaan baik. Menurut konsep ini manusia mengalami ketidakpastian secara bertahap dimulai ketika sakit dan muncul berbagai pertanyaan mengenai perkembangan penyakit yang terjadi sampai kepada keraguan dalam memilih tindakan atau pengobatan.

4.        Environment

Keluarga, jaringan sosial, lingkungan fisik dan komunitas adalah lingkungan yang secara signifikan berkontribusi  pada proses kesehatan dimana perawat mempengaruhinya dengan  mengatur interaksi yang terapeutik antara  orang-orang, objek dan aktivitas keperawatan. Menurut konsep ini ketidakpastian dapat diakibatkan dari faktor lingkungan karena jika lingkungan mendukung ketidakpastian maka akan berdampak terhadap kondisi pasien.

 

Aplikasi Mishel dalam berbagai tatanan

1.        Keperawatan Komunitas

Teori Mishel menggambarkan sebuah fenomena dari pengalaman terhadap penyakit baik akut maupun kronik yang dialami oleh individu maupun keluarga. Dimana teorinya dimulai dari pengalaman Mishel sendiri dengan ayahnya yang berjuang dengan kanker. Selama penyakitnya, dia mulai untuk fokus pada peristiwa  yang terlihat kurang penting yang mengelilinginya. Ketika ditanya kenapa ayahnya memilih untuk fokus pada beberapa peristiwa, dia menjawab bahwa ketika kegiatannya selesai, dia mengerti apa yang terjadi padanya. Mishel mengerti cara ayahnya untuk mengontrol dan mengeluarkan rasa dari sebuah situasi yang luar biasa. Dia mengetahui sejak awal dalam mengembangkan konsep dan teorinya bahwa perawat dapat mengidentifikasi fenomena dari pengalamannya dalam merawat pasien.

Beberapa perawat merubah teori dari penelitian untuk latihan. Hilton (1992) menerapkan teori bagaimana menilai dan mengintervensi dengan ketidaktentuan karena tidak memiliki pengalaman. Hilton menjelaskan bagaimana pasien yang salah menafsirkan gejala fisik yang tidak jelas mungkin terlalu melindungi diri mereka sendiri dengan membatasi aktivitas fisik yang penting untuk penyembuhan. Dia menggambarkan lebih jauh bagaimana ketidaktentuan dapat mengaktifkan variasi tipe koping untuk mengatur situasi dan menggambarkan intervensi keperawatan yang sesuai.

Wurzbach (1992), menunjukkan pengalaman pada seorang wanita yang dirawat di rumah sakit dengan penonjolan di dadanya. Fokus pada sejarah keluarga wanita tersebut terhadap kanker payudara dan tidak ada pengalaman sebelumnya dirawat di rumah sakit, Wurzbach menasehati perawat untuk menilai kepastian dan ketidakpastian. Berdasarkan penilaian, strategi manajemen dalam bentuk intervensi yang ditentukan. Wurzbach memperingatkan perawat bahwa intervensi mungkin tidak sesuai dengan situasi pada pasien dengan pengalaman pada tingkat yang cukup atau optimal terhadap kepastian-ketidakpastian. Pada lingkaran ini, pasien mungkin merasakan harapan dan mungkin tidak membutuhkan intervensi perawat.

2.        Pendidikan

Pendalaman teori digunakan oleh mahasiswa pascasarjana sebagai kerangka teoritis untuk tesis dan disertasi mereka, sebagai topik dari konsep analisis, dan untuk kritik teori keperawatan kisaran menengah. Mishel menggunakan teori sebagai contoh bagaimana teori memandu pengembangan intervensi keperawatan dalam program tingkat doktoralnya. Mishel sering diundang sebagai tamu di sekolah untuk seminar keperawatan dan simposium nasional dan internasional, menyajikan kedua temuan empirisnya dan proses pengembangan teori untuk pendengar tiap fakultas dan siswa.

3.        Penelitian

Seperti yang dijelaskan diatas, pengetahuan yang besar digenerasi oleh penelitian menggunakan Uncertainty in Illness Theory and scales (Ketidaktentuan dalam Teori Penyakit dan skala). Dengan rekannya di Universitas Arizona, Mishel menguji dan mengkonfirmasi komponen utama pada model teoritik, didominasi dalam sampel pada wanita dengan kanker. Sekarang programnya pada penelitian meliputi pengujian psychoeducational intervensi keperawatan berasal dari model teoritik dalam sampel pada orang dewasa dengan kanker payudara dan prostat. Skala dan teori digunakan oleh peneliti perawat maupun oleh ilmuwan dari disiplin lainnya untuk menggambarkan dan menjelaskan respon psikologi pada pengalaman ketidaktentuan orang karena penyakit. Bagaimanapun, dia mencatat bahwa meskipun banyak peneliti telah menggunakan salah satu jenis skala yang diperoleh dari teori, banyak penelitian yang tidak menggunakan ketidaktentuan dalam kerangka penyakit untuk memandu penelitian mereka.

 

DAFTAR PUSTAKA

Kim, Hesook Suzie & Kollak, Ingrid. 2006. Nursing Theories, Conceptual & Philosophical Foundations. Second edition. New York: Springer Publishing Company.

McKenna, Hugh.1997. Nursing Theories and Models. New York: Routledge.

Peterson,Sandra J. & Bredow, Timothy S.2009. Middle Range Theories, Application to Nursing Research. Second edition. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

Parker,Marilyn E. & Smith, Marlaine Cappelli. 2010. Nursing theories and nursing practice.  3rd ed. Philadelphia:  F. A. Davis Company.

Smith,Mary Jane & Liehr, Patricia R. 2008. Middle range theory for nursing. 2nd ed.  New York: Springer Publishing Company.

Tomey, Alligood. 2006. Nursing Theorist and Their Work. Sixth edition. Toronto: The CV Mosby Company St. Louis

 

Teori Ramona T. Mercer Maternal Role Attainment-Becoming a Mother

Teori Ramona T. Mercer Maternal Role Attainment-Becoming a Mother

(Pencapaian peran maternal-Menjadi seorang ibu)

 

Maternal Role Attainment merupakan teori tentang proses hubungan kedekatan antara ibu dan bayi selama dalam kandungan sampai bayi dilahirkan, dalam proses ini ibu harus mengerti tugas yang harus dilakukan untuk membina hubungan tersebut sesuai dengan perannya seorang ibu, misalnya peran ibu dalam menjaga kehamilan supaya bayi dalam kandungan akan tumbuh dan berkembang menjadi bayi yang sehat pada saat dilahirkan. Teori ini berfokus pada kondisi psikologis dan peran seorang ibu, yaitu kepercayaan diri dalam melakukan proses pengasuhan dan perawatan bayinya. Kepercayaan ibu yang baik akan lebih meningkatkan peran ibu dalam melakukan perawatan dan pengasuhan pada anak-anaknya (Tomey & Alligood, 2006).

Becoming a mother merupakan teori tentang bagaimana seorang wanita akan menjadi seorang ibu. Teori ini merupakan pelengkap dari teori Maternal Role Attainment. Seorang ibu yang mempunyai kepercayaan diri yang baik, akan dapat melakukan perannya dalam pengasuhan dan perawatan pada bayi, dengan menjadi seorang ibu terlebih dahulu, yaitu mengandung dan melahirkan anaknya (Mercer & Walker, 2006). Peran ini dapat dilakukan oleh ibu, yaitu dengan pemberian ASI pada bayinya. Ibu dapat lebih percaya diri dan meyakinkan dirinya untuk dapat menyusui bayinya, sehingga dapat melakukan pengasuhan dan perawatan pada anaknya secara maksimal.

 

A.  Kerangka konsep teori


Model teori Ramona T. Mercer Maternal Role Attaiment digambarkan ke dalam tiga lapisan sistem, yaitu: mikrosistem, mesosistem, dan makrosistem (Tomey & Alligood, 2006).

1.        Mikrosistem adalah faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi peran ibu untuk melakukan pengasuhan dan perawatan bayi, faktor ini terdiri dari fungsi keluarga, hubungan orang tua (ibu dan bapak), lingkungan sosial, status ekonomi, nilai keluarga dan stressor yang dialami oleh keluarga. Faktor lingkungan terutama keluarga sangat mempengaruhi peran ibu untuk menjadi seorang ibu yang melahirkan bayinya. Ibu akan melakukan peran yang baik dalam merawat bayinya jika mendapatkan dukungan yang baik juga dari keluarga terutama dari suaminya sebagai bapak dari bayinya. Peran seorang bapak pada ibu yang melahirkan akan meningkatkan kepercayaan diri ibu untuk merawat anaknya dengan baik. Stress yang dihadapi oleh seorang ibu ketika melahirkan dapat dicegah melalui peningkatan peran suami, sehingga peran perawatan bayi untuk bertumbuh dan berkembang, dapat tercapai secara optimal melalui peran orang tua (ibu dan bapak) dengan bayinya (Russell, 2006).

2.    Mesosistem merupakan sistem yang berpengaruh terhadap interaksi individu dengan makrosistem yang ada. Mesosistem ini memberikan pengaruh terhadap peran ibu dalam makrosistem, yaitu jumlah anggota keluarga yang besar (extended family), sekolah atau pendidikan, pekerjaan ibu, tempat beribadah, aturan atau hokum yang berlaku di tempat ibu tinggal dan sistem yang lain yang berada dalam masyarakat (Tomey & Alligood, 2006; Russell, 2006).

3.        Makrosistem merupakan sistem model yang berasal dari budaya atau transisi budaya dari suatu daerah. Mikrosistem ini juga terdiri dari sosial, politik, pengaruh budaya dan kepercayaan pada semua sistem mikrosistem dan mesosistem. Pelayanan kesehatan dan kebijakan dalam pelayanan kesehatan sangat berpengaruh terhadap proses peran pengasuhan ibu terhadap bayinya terutama dalam pemberian ASI (Tomey & Alligood, 2006).

Pencapaian peran maternal adalah proses yang mengikuti empat tahap akuisisi peran; tahap ini ditunjukkan oleh gambar diatas (Tomey & Alligood (2006), yaitu:

a.       Antisipatori

Tahapan antisipatori dimulai selama kehamilan mencakup data sosial, psikologi, penyesuaian selama hamil, harapan ibu terhadap peran, belajar untuk berperan, hubungan dengan janin dalam uterus dan mulai memainkan peran.

b.      Formal  

Tahapan ini dimuai dari kelahiran bayi yang mencakup proses pembelajaran dan pengambilan peran menjadi ibu.

c.       Informal

Tahap informal merupakan tahap dimulainya perkembangan ibu dengan jalan ataucara khusus yang berhubungan dengan peran yang tidak terbawa dari sistem sosial. Wanita membuat peran barunya dalam keberadaan kehidupannya yang berdasarkan pengalaman masa lalu dan tujuan ke depan. Personal atau identitas peran yang terjadi adalah internalisasi wanita terhadap perannya. Perngalaman wanita yang dirasakan harmonis, percaya diri, kemampuan dalam menampilkan perannya dan pencapaian peran ibu.

d.      Personal

    Merupakan tahapan peran dimana ibu mempunyai pengalaman dalam mencapai pengasuhan pada bayinya, ibu mempunyai kepercayaan diri dan sudah sangat kompeten untuk melaksanakan peran selanjutnya

 

B.  Konsep utama dan definisi

Beberapa konsep utama teori Ramona T. Mercer dalam Tomey & Alligood (2006) adalah:

1.        Maternal role attainment (Pencapaian peran ibu)

Adalah suatu proses pengembangan dan interaksional dimana setiap saat ketika ibu menyentuh bayinya akan menciptakan kemampuan mengasuh dan merawat termasuk membentuk peran dan menunjukkan kepuasan serta kesenangan menikmati perannya.

2.        Maternal identity

Menunjukkan internalisasi diri dari ibu, dimana persepsi terhadap kelahiran bayi adalah persepsi setiap wanita dalam menunjukkan pengalaman selama melahirkan bayinya maupun gambaran dirinya sendiri

3.        Self-concept (Konsep diri)

Adalah seluruh persepsi individu terhadap kepuasan diri, penerimaan diri, harga diri dan kesesuaian antara diri dan ideal dirinya.

4.        Flexibility (Fleksibilitas)

Menunjukkan bahwa peran tidaklah kaku,  fleksibilitas perilaku pengasuhan anak meningkat seiring dengan meningkatnya perkembangan.

5.        Childrearing attitude

Adalah perilaku ibu atau kepercayaan mengenai pengasuhan anak.

6.        Health status (Status kesehatan)

Didefinisikan sebagai persepsi orang tua terhadap prioritas kesehatannya, pandangan terhadap kesehatan, kesehatan saat ini, resistensi atau kemungkinan untuk sakit, hal yang dikhawatirkan dalam kesehatan, orientasi sakit dan memutuskan peran sakit.

7.        Anxiety (Kecemasan)

Digambarkan sebagai persepsi individu tentang situasi yang penuh stress seperti adanya bahaya atau ancaman.

8.        Role strain-role conflict (konflik peran)

Didefinisikan sebagai konflik dan kesulitan yang dirasakan oleh wanita dalam penyesuaiannya terhadap tugas peran ibu.

9.        Gratification-satisfaction

Digambarkan sebagai kepuasan, kenikmatan, umpan balik dan kebanggaan yang diekspresikan oleh wanita dalam berinteraksi dengan bayinya dan dalam memenuhi tugas rutinnya sebagai seorang ibu.

10.    Attachment

Adalah komponen dari peran orang tua dan identitas yang digambarkan sebagai proses dalam mempertahankan komitmen, sikap dan emosi yang telah terbentuk.

11.    Infant health status(Status kesehatan bayi)

Adalah kesakitan yang disebabkan oleh permisahan ibu dan bayi, mempengaruhiproses kasih sayang (attachment).

12.    Infant characterize(karakteristik bayi)

Meliputi temperamen bayi, penampilan dan status kesehatan.

13.    Infant Cues(isyarat-isayarat bayi)

Adalah perilaku bayi yang menunjukkan respon terhadap ibunya.

14.    Family (keluarga)

Didefinisikan sebagai sistem yang dinamis yang terdiri atas subsistem-individu (ibu, ayah, janin/bayi) yang bersama dalam satu sistem.

15.    Family Functioning(Fungsi keluarga)

Adalah pandangan individu terhadap aktivitas dan hubungan kelurga dengan sub sistem /unit sosial yang tinggal dalam rumah.

16.    Father or Intimate Partnert(Ayah atau pasangan intim)

Interaksi ayah membantu mengurangi tekanan dan memfasilitasi pencapaian peran ibu.

17.    Stress,

Terbentuk dari persepsi positif atau negatif tentang hidup dan lingkungan.
Dukungan sosial (social support) adalah sejumlah bantuan yang diterima, puas dengan bantuan tersebut dan orang-orang disekitarnya
, selalu siap untuk membantu.

18.    Mother-Father Relationship(hubungan ibu-ayah)

Adalah persepsi tentang hubungan pasangan yang mencakup nilai, tujuan antara kedua dan perjanjian. Kasih sayang ibu terhadap bayinya berkembang seiring dengan lapangan emosional dari hubungan orangtuanya.

 

C.  Paradigma Keperawatan

Adapun paradigma keperawatan berdasarkan model konseptual Ramona T. Mercer, yaitu (Tomey & Alligood, 2006)

1.        Keperawatan

Menurut Mercer dalam buku Nursing Theorist mengemukakan bahwa keperawatan adalah profesi yang dinamis dengan tiga fokus utama yaitu promosi kesehatan, mencegah kesakitan dan menyediakan layanan keperawatan bagi yang memerlukan untuk mendapatkan kesehatan yang optimal serta penelitian untuk memperkaya dasar pengetahuan bagi pelayanan keperawatan (Tomey & Alligood, 2006)

2.        Manusia

Mercer tidak mendefinisikan secara spesifik mengenai konsep manusia namun mengarah pada diri dan inti diri. Mercer memandang diri sebagai bagian dari peran yang dimainkan. Wanita sebagai individu dapat berperan menjadi orang tua jika telah melalui mother-infant dyad.

3.        Kesehatan

Mercer mendefinisikan status kesehatan dari orang tua sebagai persepsi kesehatan yang mereka lalui, kesehatan saat ini, harapan tentang kesehatan, resiko terhadap penyakit, kekhawatiran dan perhatian tentang kesehatan, orientasi pada penyakit dan penyembuhan, status kesehatan bayi baru lahir dan status kesehatan  orang tua pada kesehatan secara menyeluruh

4.        Lingkungan

Mercer menjelaskan tentang perkembangan tidak dapat menjadi bagian dari lingkungan. Stress dan dukungan sosial dalam lingkungan mempengaruhi pencapaian peran maternal dan paternal serta perkembangan anak.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta : EGC

Bakhtiar,A.(2004). Filsafat Ilmu.Jakarta: Rajawali Pers

Mercer, T.R., & Walker, L.O. (2006). A Review of Nursing Intervention to Foster Becoming a Mother. A WHONN-JOGBB. 35(5).

Potter, Patrecia A., Perry, Anne Griffin. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:

Konsep, Proses, dan Praktik, Vol 1 Ed 4. Jakarta: EGC

Russell, K. (2006). Maternal Confidence of First-Time Mothers During Their Child’s Infancy. Nursing Dissertations. 9 Juli 2012. http://digitalarchieve.gsu.edu/nursing_diss/1

Tomey, A.M., & Alligood, M.R. (2006). Nursing Theorist and Their Work (6th ed). Missouri: Mosby Inc

Tomey, A.M., & Alligood, M.R. (2010). Nursing Theorist and Their Work (7th ed). Missouri: Mosby Inc