TEORI WATSON
Filosofi Jean Watson
Margaret Jean Harman Watson dalam
buku pertamanya tahun 1979, Nursing: The
Philosophy and Science of Caring menggambarkan pandangannya terkait
konsep keperawatan. Kemudian pada buku keduanya tahun 1985, Nursing:Human Science and Human Care - A
Theory of Nursing, Watson menampilkan pengembangan pandangannya human caring pada teori transpersonal
caring relationshipdan pada buku ketiganya tahun 1999, Watson menyusun
model yang digunakan sebagai pendekatan dalam praktik keperawatan. Bahkan pada
buku kelimanya pada tahun 2005; Caring
Science as Sacred Science, Watson
memaparkan perjalan personal dalam pemahaman caring science, spiritual practice, the concept and practice of care,
and caring-healing work. Sepanjang perjalanannya sampai saat ini, Watson
terus mengembangkan pemikirannya tentang keperawatan, mulai dari pandangannya,
teori dan aplikasi keperawatan. Namun pada makalah ini, penyusun menspesifikkan
untuk menganalisis teori pada tingkat filosofi Watson: human caring.
Berawal dari penyusunan kurikulum
program sarjana di universitas Colorado, Watson menyusun ten
carative factors(1979). Ten carative factors digunakan sebagai kerangka kerja dalam keilmuwan dan praktik
keperawatan. Pada perjalanannya, Watson kemudian mengembangkan dan memasukkan
“caritas” yang menghubungkan caring
dan love secara eksplisit dan disebut
sebagai clinical caritas processes. Setiap carative
factors dan clinical caritas
processes menggambarkan proses caring
dalam rangka mencapai dan mempertahankan kesehatan pasien atau meninggal dengan
damai. Dengan demikian, Ten carative
factorsdan clinical caritas processes menjadi penuntun dalam aplikasi praktik
keperawatan.
Carative
factors |
Caritas
processes |
Membentuk sistem nilai humanistik-altruistik |
Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang,
kebaikan dan ketenangan dalam konteks kesadaran terhadap caring |
Menanamkan keyakinan dan harapan |
Hadir dengan sepenuhnya dan mewujudkan serta
mempertahankan sistem kepercayaan yang dalam dan duniakehidupan subjektif
dari dirinya dan orang dirawat |
Mengembangkan sensitivitas untuk diri ssendiri dan
orang lain |
Memberikan perhatian terhadap praktik-praktik
spiritual dan transpersonal diri orang lain, melebihi ego dirinya |
Membina hubungan saling percaya dan saling bantu |
Mengembangkan dan mempertahankan suatu hubungan
caring yang sebenarnya yang saling bantu dan saling percaya |
Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan
positif dan negatif |
Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi
positif dan negatif sebagai suatu hubungan dengan semangat yang dalam dari
diri sendiri dan orang yang dirawat |
Menggunakan metoda pemecahan masalah yang
sistematis dalam pengambilan keputusan |
Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang
diketahui secara kreatif sebagai bagian dari proses caring, untuk terlibat
dalam penerapan caring healing yang artistik |
Meningkatkan proses belajar mengajar intrapersonal |
Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang
sebenarnya yang mengakui keutuhan diri orang lain dan berusaha memahami sudut
pandang orang lain |
Menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi
dan memperbaiki mental, sosialkultural dan spiritual |
Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan baik fisik maupun nonfisik,
lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran yang memiliki, yang
memiliki keholistikan, keindahan, kenyamanan, martabat dan kedamaian |
Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia |
Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar dengan
kesadaran caring yang penuh, memberikan human care essentials yang
memunculkan penyesuaian jiwa raga dan pikiran, keholistikan dan kesatuan diri
dalam seluruh aspek care dengan melibatkan jiwa dan keberadaan secara
spiritual |
Mengembangkan faktor kekuatan
eksistensial-fenomenologis |
Menelaah dan menghargai misteri spiritual dan
dimensional eksistensial dari kehidupan dan kematian seseorang, soul care,
bagi diri sendiri dan orang yang dirawat |
Konsep
Utama Dan Definisi Ten Carative Factors
1.
Terbentuknya
sistem nilai yang humanistic dan altruistic pada hubungan perawat-klien. Faktor
ini menggambarkan adanya kepuasan perawat bila ia dapat menggunakan dirinya
untuk membantu klien.
2.
Menumbuhkan
harapan klien. Faktor ini menunjukkan peran perawat dalam
meningkatkan kesejahteraan klien dengan membantu klien mengadopsi perilaku
sehat, dengan menggunakan sugesti secara positif, dan dengan mengembangkan
hubungan perawat-klien yang efektif.
3.
Sensitive
terhadap diri sendiri dan orang lain. Bila perawat
dapat mengekspresikan perasaannya, dia akan mampu member kesempatan kepada
orang lain untuk mengekspresikan perasaan mereka.
4.
Mengembangkan
hubungan saling percaya. Pada hubungan saling percaya, perawat
akan jujur, ikhlas, empati, berbicara dengan nada suara yang tidak tinggi,
dan berkomunikasi dengan jelas.
5.
Menerima
ekspresi perasaan positif dan negatif. Ekspresi
perasaan positif dan negative dapat membuat perasaan klien atau perawat tidak
enak. Perawat perlu mempersiapkan diri dan juga mempersiapkan klien untuk
menerima, terutama perasaan negative.
6.
Menggunakan
proses penyelesaian masalah dalam pengambilan keputusan. Penggunaan
proses keperawatan pada pemberian asuhan keperawatan merupakan metode
penyelesaian masalah klien. Hal ini menunjukkan perawat memiliki otonomi untuk
menetapkan tindakan keperawatan, tidak hanya melalui tindakan medic.
7.
Meningkatkan
proses belajar mengajar melalui proses interpersonal.
8.
Menyediakan
lingkungan biopsikososial dan cultural yang suportif fan protektif.
9.
Membantu
pemenuhan kebutuhan dasar. Perawat membantu klien dalam memenuhi
kebutuhan biopsikososial dan spiritual.
10.
Memberi
kesempatan pada klien untuk mempelajari fenomena yang terjadi. Hal ini
dapat dilakukan dengan meberikan klien suatu pengalaman/ pemikiran yang dapat
meningkatkan pemahamannya terhadap dirinya dan orang lain.
Asumsi
Dalam filosofinya, Watson melihat
keperawatan sebagai human
science
yang memiliki simbol, konsep dan bahasa
berbeda dengan jenis keilmuwan yang lainnya. Hal ini diungkapkannya “science is empphasized in a human science
context” (Watson:1985). Pandangan ini didasarkan pada nilai human care dan human caring dan asumsi-asumsi yang terkait dengannya.
Berikut beberapa asumsi Watson tentang
keperawatan:
1.
Human caring merupakan
moral ideal dan peran utama perawat
2.
Caring
merupakan essencekeperawatan dan
paling sentral dan fokus utama praktik keperawatan
3.
Pengetahuan dan tindakan caring
merupakan ontologi serius, etika, epistemik dan pragmatis dalam disiplin ilmu
keperawatan
4.
Sebagai suatu disiplin, keerawatan
memiliki tanggung jawab etik, sosial dan lingkungan terhadap perkembangan teori
baru dan pengatahuan caring,
penyembuhan dan praktik kesehatan untuk mengajarkannya dalam pendidikan dan
mengimplementasikannya dalam perawatan klinik.
5.
Karena fenomena keperawatan merupakan
fenomena manusia dan kehidupan, aspek multiple seseorang, intuisi, etika,
empiris, estetika dan dimensi spiritual disetujui sebagai dasar matrik
epistomologis dan ontologis dari disiplin dan profesi
6.
Human caring dapat didemonstrasikan dan
dipraktikkan secara efektif melalui hubungan interpesonal
7.
Praktik transpersonal caring-healing
membutuhkan pengembangan epistomologi dan pengetahuan transformatif
8.
Nilai-nilai human care dan human caringmenurut
Watson:
9.
Penghargaan dalam ditujukan pada
keajaiban dan misteri hidup
10.
Pengakuan sebuah dimensi spiritual
kehidupan dan kekuatan diri dari proses human care
11.
Pengakuan kekuatan manusia tumbuh dan
berubah
12.
Nilai nonpaternalistik berhubingan
dengan otonomi manusia dan kebebasan memilih ditujukan untuk mempertahankan
diri, martabat manusia, dan humanistik pada tingkat individu dan global
13.
Sebuah nilai tinggi ditempatkan pada
subjektif-intersubjektif sebagai bukti, dalam hubungan resiprokal antara
perawat dan lainnya, melalui kesadaran, kesengajaan, persepsi, pengalaman
hidupberhubungan dengan caring, penyembuhan dan kondisi sehat sakit dalan suatu
caring moment dan pengalaman atau arti yang melebihi momen dan pengalaman
aktual
14.
Penekanan didasarkan pada membantu orang
lain melalui modalitas keperawatan caring healing lanjut, dan memperoleh
pengetahuan diri lebih, kontrol diri dan bahkan penyembuhan diri, tanpa
menghiraukan kondisi sehat sakit
15.
Sebuah nilai tinggi ditempatkan pada
hubungan antara perawat dan orang lain, dengan semua bagian dipandang sebagai coparticipann dalam proses human care
16.
Caring diakui sebagai bentuk komitmen
tertinggi terhadap diri dan orang lain, sosial dan lingkungan bahkan pada
semesta
17.
Jika human
caring-healing tidak dipertahankan dalam bagian nilai,pengetahuan,praktik
dan tujuan global maka kebaikan sulit dipertahankan
Asumsi Watson yang berhubungan dengan human
care dan human caring
1.
Care dan lovebersifat paling universal, paling
dahsyat, dan paling misteri dalam kekuatan cosmik
2.
Manusia membutuhkan care dan love seringkali
terabaikan, atau kita tahu bahwa seseorang membutuhkan orang lain namun
seringkali kita tidak menunjukkan hal tersebut satu dengan lainnya
3.
Karena keperawatan merupakan caring profession, tanggung jawab untuk
mempertahankan ideal caring dan ideologi dalam pendidikan dan praktik yang akan
mempengaruhi bagaimana manusia berkembang dan berkembang menjadi sebuah moral, caring.
4.
Untuk memulai, kita harus membangkitkan
kesadaran, moral ideal, kesengajaan, akan merawat dan mencintai menjadi
perilaku dan kesadaran diri.
5.
Human
care
pada tingkat individu, kelompok, komunitas dan sosial sedikit atau tidak
didapatkan dari sistem teknologi perawaatan medis pada akhir abad 20
Caring
didefinisikan sebagai etika dan moral ideal keperawatan yang bersifat
humanistik dan interpersonal. Caring
merupakan konsep kompleks melibatkan perkembangan sebuah rentang ilmu
pengetahuan, keterampilan, keahlian dan kecakapan teknis dan keterampilan
interpersonal. Watson menyebutkan caring sebagai esensi dari keperawatan “caring is the most central and unifying
focus for nursing practice” (Watson: 2005). Bahkan Watson memandang caring
sebagai fokus dan sentral dari keperawatan.
Asumsi caring menurut Watson:
1.
Caring
didasarkan pada sebuah otologi dan hubungan etika
2.
Kesadaran caring, dalam hubungannya
menjadi primer
3.
Caring paling
efektif didemonstrasikan dan dipraktikkan secara interpersonal dan
transpersonal
4.
Caring terdiri dari kesadaran caritas
dan nilai. Caring diarahkan dengan komponen
caratives
5.
Sebuah hubungan caring dan lingkungan caring merawat “soul care”: pertumbumbuhan spiritual pemberi dan penerima caring
6.
Sebuah hubungan caring dan lingkungan caring
mempertahankan martabat manusia, keutuhan dan integritas
7.
Caring mempromosikan pertumbuhan diri,
pengetahuan diri, kontrol diri dan proses penyembuhan diri
8.
Caring
menerima dan mempertahankan ruang aman bagi seseorang yang membutuhkan
keutuhannya dan menjadi utuh bukan hanya saat ini namun juga yang akan datang,
mengembangkan keutuhan, kompleksitas lebih baik dan keterkaitan lebih dalam
diri, jiea dan diri yang k]lebih tinggi
9.
Setiap tindakan caring perlu
dipertahankan dalam kesadaran caring yang disengaja.
10.
Caring,
sebagai ontologi dan kesadaran, memerlukan kesadaran ontologi dan keterampilan
dan kompetensiontologi lanjut. Ini bisa
diterjemahkan sebagai ontologis profesional berdasarkan modalitas caring-healing
Watson memandang orangsecara
holistik meliputi raga, jiwa dan pikiran yang saling berhubungan, setiap bagian
merefleksikan keseluruhan, namun keseluruhan lebih luas dan berbeda dari ketiga
bagian.Sehat dipandang sebagai kesatuan dan keselarasan dari jiwa, raga dan
pikiran.Keperawatan ditujukan untuk membantu seseorang mencapai harmonisasi
dari jiwa, raga dan pikiran. Dalam ten
carative factors, Watson menyebutkan lingkungan secara implisit, yaituperan
perawat dalam memberikan dukungan, perlindungan dan perbaikan lingkungan
mental, fisik, sosial dan spiritual. Dengan demikian, perawat menjadi bagian
dari lingkungan untuk membantu pasien mencapai kesehatan.
Perawat-pasien melibatkan hubungan interpersonal
dengan menekankan hubungan transpersonal
caring. Caring menjadi fokus utama keperawatan dan ten carative factors sebagai penuntun praktik yang bertujuan
mencapai kesehatan.
Analisis
Teori
Analisis Filosofi Jean
Watson : Human Caring
1. Clarity
Berdasarkan
konsep utama dan beberapa asumsi, Watson memaparkan ten carative factors dengan bahasa yang belum
konkrit untuk diaplikasikan dalam praktik.Konsep caring yang difokuskan dalam
keperawatan menurut Watson, memberikan suatu dasar hubungan perawat pasien
dalam praktik keperawatan. Dalam memahami konsep yang dipaparkan Watson, perlu
upaya membaca yang dilakukan berulang terkait dengan istilah-istilah yang
digunakannya, misalnya keterkaitan love
dan care yang menjadi dasar clinical caritas process.
2. Simplicity
Konsep
yang dipaparkan terkait dengan hubungan antar konsep dijelaskan secara
sederhana. Pada konsep metaparadigma,
Watson lebih banyak menekankan pada konsep keperawatan dan manusia sedangkan
lingkungan dan sehat bersifat implisit.
3. Generality
Love dan care yang menjadi dasar dalam ten
caratives factors bersifat universal sehingga dapat diterapkan untuk semua
bidang keperawatan. Namun demikian, untuk aplikasi secara langsung masih perlu
pengembangan lanjut misalnya bentuk aplikasi love dan care dalam praktik
keperawatan.
4. Empirical
Precision
Konsep
yang diajukan Watson dalam human caring
bersifat umum dan bahkan masih terlalu abstrak. Konsep keperawatan yang
dipaparkan dalam filosofi human caring,
menekankan caring dan diaplikasikan
ke dalam ten caratives factors belum
mengarahkan perawat secara spesifik pada praktik keperawatan secara nyata
5. Derivable
Consequences
Filosofi
human caring menjadi dasar bagi
perawat untuk memasukkancaring dalam
hubungan perawat pasien. Melalui dalam ten caratives factors dan clinical caritas factor, Watson
mengembangkan caring dalam praktik
keperawatan meskipun masih bersifat abstrak dan umum. Hubungan transpersonal caring yang kemudian
dikembangkan Watson menjadi suatu paradigma caring-healing. Melalui
pandangannya ini, perawat menyadari melalui hubungan interpersonal
perawat-pasien dapat didasarkan dengan caring
untuk suatu proses penyembuhan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Aligood,
M. R. (2010). Nursing Theory: Utilization
& Application (4th Ed). Missouri:
Elsevier.
Aligood,
M. R. (2014). Nursing Theorists: and
Their Work (8th Ed). Missouri: Elsevier.
Fawcett,
Jacqueline.(2005). Contemporary Nursing
Knowledge: Analysis and Evaluation of Nursing Models and Theories (2th Ed).
Philadephia: Davis Company
Tidak ada komentar:
Posting Komentar