Teori Nola J. Pender (Health Promotion Model)
Biografi Nola J. Pender
Nola J. Pender
pertema bertemu dengan perawat profesional saat ia berusia 7 tahun ketika ia
melihat perawat memberikan asuhan keperawatan kepada bibinya yang diearawat di
rumah sakit, pengaaman melihat perawata memberikan asuhan keperawatan kepada
bibinya membuat ia memiliki keinginan untuk menjadi seoarang perawat (Pender,
Personal communication, May 6, 2004). Pengalaman dan pendidikan menanamkan
keinginannya untuk peduli dengan orang lain dan mempengaruhi kepercayaannya
bahwa tujuan dari seorang perawat adalah membantu orang lain. Pender
berkontribusi dalam pengetahuan perawat mengenai promosi kesehatan melalui
penelitian, pengajaran, presentasi dan tulisannya (Alligood & Tomey, 2010).
Pender lahir pada 16
agustus 1941 di Lansing Mighican, ia adalah anak tunggal dari Latar belakang
pender dalam keperawatan, Perkembangan manusia, pengalaman psikologis, dan
pendidikanya membawanya untuk menggunakan perspektif keperawatan yang holistik,
psikologisosial dan teori pembelajaran sebagai pondasi Health Promotion Model (HPM), HPM terintegrasi dalam beberapa
konstruksi. Central dari HPM adalah teori pembelajaran sosial oleh Albert
Bandura (1977), yang menyatakan pentingnya proses kognitif dalam merubah
prilaku. teori pembelajaran sosial berubah nama menjadi teori sosial kognitif,
yang mencakup kepercayaan diri, hubungan diri, evaluasi diri dan keefektifan
diri. Keefektifan diri adalah pusat
dalam membangun Health Promotion Model
(Pender, 1996; Pender, murdaugh, and parsons, 2002) dan selanjutkan model nilai
harapan dalam motivasi manusia yang dijelaskan
oleh feather (1982) menjelasakan bahwa prilaku adalah rasional dan
ekonomis yang sangat penting dalam perkembangan model.
kedua orang tuanya yang
mendukung pendidikannya, keluarga mendukungnya untuk menjadi perawat yang
teregistrasi di sekolah perawat di West Suburban hospital in Oak Park Illinois.
Pender menamatkan Diploma III Keperawatan pada tahun 1962 dan mulai bekerja di
unit medikal bedah dan selanjutnya di unit pediatrik di Michigan Hospital, pada
tahun 1964 pender menyelesaikan Program S1 di Universitas Michigan. Selanjutnya
ditahun 1960 han mengubah jurusannya dari dan memperoleh masternya. Dia
menyelesaikan master dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia di Michigan
State University di tahun 1965. The M.A
dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia mempengaruhi ketertarikannya dalam kesehatan manusia, kemudian pender
menyelesaikan PhDnya Psikologi dan pendidikan ditahun 1969 di Northwestern
University
Konsep Dasar Grand Nursing Theory HPM
Sumber-Sumber
Teori
Latar belakang pender dalam keperawatan,
Perkembangan manusia, pengalaman psikologis, dan pendidikanya membawanya untuk
menggunakan perspektif keperawatan yang holistik, psikologisosial dan teori
pembelajaran sebagai pondasi Health
Promotion Model (HPM), HPM terintegrasi dalam beberapa konstruksi. Central
dari HPM adalah teori pembelajaran sosial oleh Albert Bandura (1977), yang menyatakan
pentingnya proses kognitif dalam merubah prilaku. teori pembelajaran sosial
berubah nama menjadi teori sosial kognitif, yang mencakup kepercayaan diri,
hubungan diri, evaluasi diri dan keefektifan diri. Keefektifan diri adalah pusat dalam membangun Health Promotion Model (Pender, 1996;
Pender, murdaugh, and parsons, 2002) dan selanjutkan model nilai harapan dalam
motivasi manusia yang dijelaskan oleh
feather (1982) menjelasakan bahwa prilaku adalah rasional dan ekonomis yang
sangat penting dalam perkembangan model.
The
HPM memiliki persamaan dengan Health belief Model (Becker, 1974) yaitu
menjelaskan perilaku pencegahan penyakit tetapi HMB tidak dibatasi dalam
menjelasakan perilaku pencegahan penyakit tetapi HPM memiliki perbedaan dengan
HBM yaitu karena HPM tidak menjadikan rasa takut atau ancaman sebagai sumber
motivasi untuk berprilaku sehat tetapi HPM mengembangkan cakupan prilaku untuk
meningkatkan kesehatan dan menerapkan proses kehidupan secara potensial
(Pender, 1996; Pender, murdaugh, and parsons, 2002).
Konsep Utama dan Definisi HPM
Konsep-konsep Utama dan definisi yang
disajikan dapat ditemukan pada HPM
direvisi (Pender et al,2006). Selanjutnya adalah
karakteristik-karakteristik individu dan pengalaman yang dapat mempengaruhi
perikaku kesehatan selanjutnya.
1.
Prior related
behavior
Perilaku yang
sering dilakukan sebelumnya dimasa lalu secara langsung dan tidak langsung
berdampak kepada kemungkinan perilaku yang meningkatkan status kesehatan.
2.
Personal factors
Dikatagorikan
sebagai faktor biologis, psikologis, dan sosialkultur. Faktor-faktor ini merupakan
prediksi perilaku tertentu dan dibentuk oleh sifat dari perilaku yang diharakan dan dipertimbangkan.
a.
Personal Biological Faktors
Yang merupakan
bagian dari faktor ini adalah umur, jenis kelamin, IMT, status puberitas,
status menopause, kemampuan pemenuhan oksigen, kekuatan, kelincahan dan
keseimbangan.
b.
Personal Psychological
Factors
Yang merupakan
bagian dari faktor ini adalah harga diri, motivasi diri, kemampuan personal,
status kesehatan yang dirasakan dan definisi sehat yang dirasakan.
c.
Personal Sociocultural Factors
Yang merupakan
bagian dari faktor ini adalah ras, etnik,budaya, pendidikan, dan status
ekonomi, perilaku kognitif spesifik dan efek-efeknya dianggab sebagai motivasi
utama yang signifikan, variabel ini dapat dimotivasi melalui intervensi
keperawatan.
3. Perceived Benefits
of Actions
Manfaat tindakan
yang dirasakan merupakan tujuan antisipasi positif yang yang dihasilkan dari
berprilaku hidup sehat.
4.
Perceived Barriers to Actions
Tantangan atau hambatan yang dirasakan diantisipasi,
digambarkan atau
diblok dan mengusahakan melakukan suatu
perilaku tertentu.
5.
Perceived Self-Efficacy
Kemampuan diri yang dirasakan adalah penilaian kapasitas pribadi untuk mengorganisasikan dan melaksanakan perilaku promosi kesehatan. Kemampuan diri yang dirasakan mempengaruhi hambatan atau rintangan yang dirasakan sehingga semakin tinggi kemampuan diri dirasakan semakin rendah pula hambatan-hambatan yang dirasakan dalam berprilaku.
6.
Activity-Related Affect
An activity Related Affect perasaan positif dan negatif secara subjektif yang terjadi sebelumnya atau selama aktifitas dan prilaku berikutnya berdasarkan sifat stimulus prilaku diri. Efek dari aktifitas mempengaruhi kemampuan diri yang artinya semakin positif
7.
Interpersonal Influences
Pengaruh ini adalah prilaku prilaku berdasarkan kogintif,
kepercayaan dan sikap. Pengaruh-pengaruh interpersonal termasuk norma (harapan
dari orang-orang penting), dukungan sosial (bantuan dan dukungan emosional) dan
contoh/model (pembelajaran melalui mengobservasi orang lain dengan prilaku
khusus). Sumber-sumber utama pengaruh interpersonal adalah keluarga, teman
sebaya, dan penyedia pelayanan kesehatan.
8.
Situational Influences
Pengaruh-pangaruh situasional merupakan persepsi pribadi
dan kognitif dalam suasana tertentu yang bisa memfasilitasi atau menghalangi
prilaku, Persepsi yang pada pilihan-pilihan yang tersedia yang mencakup karakteristik dari kebutuhan dan bentuk
lingkungan yang membuat berprilaku untuk meningkatkan kesehatan, pengaruh
situasional bisa memberikan pengaruh secara langsung maupun tidak langsung
dalam berprilaku sehat.
9. Commitment to Plan
of Action
Komitmen ini menjelaskan konsep keinginan dan
mengindentifikasi strategi yang terencana yang mengarahkan untuk
megimplementasikan prilaku hidup sehat.
10.
Immediate Competing Demands and Preferences
Tuntutan-tuntutan kebutuhan adalah alternatif berprilaku
jika individu tidak memiliki kontrol yang kuat karena kemungkinan lingkungan
seperti pekerjaan atau tanggung jawab dengan keluarga. Sesuatu yang disukai
adalah alternatif berprilaku yang mana individu relatif memiliki kontrol yang
tinggi seperti pilihan ice cream atau apel untuk dimakan.
11.
Health Promoting Behavior
Prilaku hidup sehat point terakhir atau hasil dari tindakan
yang secara langsung mempertahankan tujuan kesehatan yang positif seperti
kesehatan atau kesejahteraan yang optimal, pemenuhan kebutuhan personal dan
hidup yang produktif. Contoh prilaku promosi kesehatan adalah diet sehat,
latihan atau olahraga secara teratur, memanajemen stress, memperoleh istirahat
yang cukup,pertumbuhan spritual dam membangun hubungan yang positif.
Revised Health Promotion Model ( From Pender, N. J., Murdaugh, C. L., & Parsons, M.A. (2002). Health Promotion in Nursing Practice (4 th ed., P. 60) Upper Saddle River, (NJ): Prentice Hall. Copyright Pearson Education, Upper Saddle River, NJ.)
Penggunan Bukti Empiris HPM
Revisi HPM menambahkan tiga variable yang mempengaruhi individu untuk melakukan perilaku peningkatan kesehatan (Pender, 1996).
1. Activity-related affect
2. Commitment to plan of actions
3. Immediate competing demand dan preferences
HPM yang direvisi memfokuskan pada 10 katagori dalam menetapkan perilaku peningkatan kesehatan. The revisi model mengidentifikasi konsep yang relevan mengenai prilaku peningkatan kesehatan dan memfasilitasi hipotesis selanjutnya yang diuji (Pender, Murdaugh & Parsons, 2002). The HPM menyediakan paradigma untuk mengembangkan instrument. Profil gaya hidup dalam meningkatkan kesehatan Exercise benefits–Barriers Scale (EBBS), Tujuan dari instrumen ini adalah untuk mengukur gaya hidup dalam meningkatkan kesehatan
Asumsi Utama HPM
Asumsi merefleksikan pandangan ilmu prilaku dan menekankan peran aktif pasien dalam mengatur prilaku sehatnya dengan memodifikasi lingkungan. Di buku ketiganya, Health Promotion in Nursing Practice, Pender (1996) menyatakan asumsi utama HPM adalah manusia, lingkungan dan kesehatan yaitu sebagai berikut :
1. Manusia mencoba menciptakan kondisi kehidupannya melalui apa yang bisa mereka nyatakan dalam kesehatan meraka yang potensial
2. Manusia memiliki kapasiatas untuk mengrefleksikan kesadaran diri, termasuk penilaian mereka terhadap kemampuan yang dimiliki.
3. Pertumbuhan nilai manusia diperlihatkan sebagai bentuk positif dan usaha untuk mencapai keseimbangan personal yang dapat diterima antara perubahan dan stabilitas.
4. Induvidu mengusakan pengaturan yang efektif terhadap prilakunya
5. Individual secara kompleksitas biopsikososial berinteraksi dengan lingkungan, perubahan lingkungan yang progresif akn terjadi sepanjang masa.
6. Rekonfigurasi
yang dimulai oleh diri sendiri merupakan polainteraktif antara manusia dan
lingkungan sangat esensial untuk perubahan prilaku
DAFTAR PUSTAKA
Alligood,
M.R and Tomey, A.M.(2006); Nursing Theory
:Utilization and Aplication (3rd ed.). Missouri: Mosby, Inc.
Alligood,
M.R and Tomey, A.M.(2014); Nursing Theoriest and their work . St Luis : CV. Mosby Elsevier,
Inc.
Barnum, Barbara (1998). Nursing
Theory: Analysis, Application, Evaluation. Lippincott Williams &
Wilkins.
George,
J. B. (1995). Nursing Theorist : The Base for Professional Nursing Practice (4th
ed.). Connecticut : Appleton & Lange.
Hidayat, A.A. (2007). Pengantar
Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Kozier,
B.(2007). Fundamental of Nursing Concept,
Process and Practice 8th. New Jersey : Prentice Hall
Pender, N. J.,
Murdaugh, C. L., Parsons, M. A. (2002) Health Promotion in Nursing Practice
(4th ed) Upper Saddle River, (NJ): Prentice Hall.
Pender, N. J.,
Murdaugh, C. L., Parsons, M. A. (2006) Health Promotion in Nursing Practice
(5th ed) Upper Saddle River, (NJ): Pearson/Prentice Hall.
Pender, N. J.,
Murdaugh, C. L., Parsons, M. A. (2010) Health Promotion in Nursing Practice
(4th ed) Upper Saddle River, (NJ): Pearson.
Polifroni
E.C.and Welch M. 1999, Perspectives on
Philosophy of Science in Nursing : an historical and contemporary
oncology. Philadelphia Lippincott.
Potter
& Perry (2005). Fundamentals Of
Nursing : concept, Process, and Practice. (Yasmin Asih, dkk, Penerjemah).
Mosby-Year Book Inc. (Sumber asli
diterbitkan 1997)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar