Tampilkan postingan dengan label Konsep Pasar dan Pemasaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Konsep Pasar dan Pemasaran. Tampilkan semua postingan

Senin, 01 November 2021

KONSEP PASAR DAN PEMASARAN

KONSEP PASAR DAN PEMASARAN

 

A.   DEFINISI

 Menurut Dr. Suliyanto pasar adalah jumlah seluruh permintaan barang atau jasa oleh pembeli-pembeli pontensial, sedangkan menurut stanton pasar didefenisikannya sebagai orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauannya untuk membelanjakannya . Dan pasar menurut penulis adalah tempat penawaran atau permintaan pelaku pasar untuk memperoleh atau menawarkan barang atau jasa sesuai dengan keinginannya dengan cara berbelanja atau menjual menggunakan alat tukar untuk tujuan memenuhi kebutuhan hidupnya baik kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier.

Menurut Stanton, Pemasaran adalah keseluruhan sistem dari kegiatan usaha yang tujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli atau konsumen dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut penulis pemasaran adalah strategi pengusaha dalam memasarkan produknya baik dalam menentukan barang dan jasa yang akan dipasarkan, menentukan harga, menentukan tempat pemasaran, maupun bagaimana cara mendistribusikan barang dan jasa tersebut untuk mendapat pembeli yang potensial.

B.   STRATEGI PEMASARAN

Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan serta aturan yang memberikan arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu  ke waktu pada masing-masing tingkatan serta lokasinya. Strategi pemasaran secara umum terdiri dari tiga tahapan, yaitu segmentasi pasar (segmenting), penetapan pasar sasaran (targeting), dan penetapan posisi pasar (positioning).

1.   Segmentasi pasar (segmenting) merupakan kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar yang besifat homogen. Segmentasi pasar bertujuan agar perusahaan lebih mudah dalam melayani berbagai kebutuhan dan keinginan pasar. Segmentasi pasar dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:

a.    Segmentasi geografis, yaitu kegiatan membagi-bagi pasar yang didasarkan atas lokasi konsumen atau daerah penjualan. Seperti desa, kota, pantai, pegunungan dan lain-lain.

b.    Segmentasi demografis, yaitu kegiatan membagi-bagi pasar berdasarkan faktor-faktor demografis, seperti umur, jenis kelamin, suku, agama, kebangsaan, pendidikan, maupun pekerjaan.

b.    Segmentasi psikografis yaitu kegiatan membagi-bagi pasar berdasarkan faktor-faktor psikologis, seperti kepribadian, sikap, opini, dan gaya hidup.

2.   Penetapan pasar sasaran (targeting) adalah pemilahan pasar sasaran dari kumpulan pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik serupa yang akan dilayani perusahaan. Dalam pemilihan target pasar perlu mempertimbangkan hal-hal berikut :

a.      Sumber daya perusahaan Sumber daya perusahaan yang kuat memungkinkan perusahaan untuk memilih strategi pembedaan maupun dengan strategi pembedaan.

b.    Variabilitas produk Pemasaran tanpa pembedaan cocok untuk produk yang standar, seperti telur, gula pasir.

c.    Tahapan produk dalam daur hidup Produk pada tingkat kedewasaan dalam siklus hidup produk lebih cocok menggunakan strategi konsentrasi, yaitu memilih salah satu target pasar.

d.    Variabilitas pasar Jika selera pasar cenderung homogen maka strategi tanpa pembedaan akan lebih cepat.

e.    Stategi pesaing Jika pesaing menggunakan strategi tanpa pembedaan maka perusahaan akan lebih dihargai jika menggunakan strategi pembedaan.

3.   Penetapan posisi pasar (positioning) adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya. Sehingga perusahaan perlu menentukan posisi pasar agar produknya bisa  dikenali oleh para konsumen. Dalam menentukan penetapan posisi pasar, pelaku pasar dapat melakukan sebagai berikut:

a.    Penetapan posisi pasar menurut atribut produk, yaitu usaha memposisikan diri menurut atribut produknya.

b.    Penetapan posisi pasar menurut manfaat, yaitu usaha memposisikan produk sebagai pemimpin dalam manfaat tertentu.

c.    Penetapan posisi pasar menurut harga atau kualitas, yaitu usaha memposisikan produk sebagai nilai dan kualitas yang terbaik.

d.    Penetapan posisi pasar menurut penggunaan/penerapan, yaitu usaha memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah pengguna/ penerapan.

e.    Penetapan posisi pasar menurut pemakai, yaitu usaha memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai.

f.     Penetapan posisi pasar menurut pesaing, yaitu usaha mempromosikan produk usaha sebagai yang lebih baik dibandingkan pesaing utamanya.

g.    Penetapan posisi pasar menurut kategori produk, yaitu usaha memposisikan produk sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk. Dalam menciptakan produk, menetapkan harga, melakukan promosi, dan lokasi/tempat memiliki strategi tersendirwarkai. Menurut Fandy Tjiptono, dalam menciptakan produk harus memperhatikan jenis barang, kemasan, merek, label, pelayanan, dan jaminan. Begitu juga dengan produk jasa, juga  harus memperhatikan kualitas dari jasa yang ditawarkan.Dalam menetapkan harga perusahaan harus memperhatikan manfaat dari barang atau jasa yang ditawarkan sehingga pelanggan/nasabah merasa puas dengan harga yang ditetapkan.

 

 

BISNIS ONLINE DAN OFFLINE

 

A.   DEFINISI

Bisnis offline adalah bisnis pada umumnya yang melaksanakan kegiatan usaha mulah dari produksi, hingga produk didistribusikan, entah itu sebagai distriburot, sebagai produsen, sebagai pengecer dan lain sebagainnya. Bisnis offline ini ada di dunia dan fisiknya dapat dilihat secara nyata. Contohnya adalah toko toko swalayan, pabrik pabrik dan lain sebagainya. Dan dalam kegiatan usaha yang dilakukannya, tidak melibatkan internet atau dunia online sebagai basisnya, baik basis produksi, basis distribusi dan lain sebagainya. Inilah yang dimaksud dengan bisnis offline. Intinya bisnis ini bisa dilihat secara nyata dan ada disuatu tempat tertentu di dunia, bukan di dunia maya.

Bisnis online berbeda dengan bisnis offline. Bisnis ini memiliki basis di dunia maya sebagai sektor pergerakan usaha yang utama. Contohnya adalah lazada sebagai toko online besar di dunia maya yang bergerak dalam sektor perdagangan atau jual beli. Sama seperti bisnis offline, pergerakan usaha di bidang bisnis online ini juga seperti itu, namun melibatkan internet atau dunia maya sebagai basisnya. Bisnis online saat ini sudah mencangkup dalam beberapa macam, mulai dari perdagangan, promosi atau periklanan dan lain sebagainnya. Itulah bisnis online atau bisnis yang berbasis dunia maya. Bisnis ini lahir di saat atau di masa zaman modern dimana sistem komputerisasi sudah semakin canggih dan lahirlah teknologi yang disebut dengan internet. Nah, internet inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya bisnis online sekaligus mempersaranai kelangsungan atau pelaksanaan dari kegiatan bisnis yang masuk ke dalam bisnis online ini. contohnya di masa lalu ada yang namanya e-bay atau amazon.com yang lahir dari teknologi internet ini sebagai sarana pemasaran secara online dan masih ada dan semakin berkembang. Secara umum, bidang bisnis online ini juga menyangkut pada bisnis offline atau bisa dikatakan hasil dari pengembangan bisnis offline ke sektor teknologi

B.   PERSAMAAN DAN PERBEDAAN OFFLINE DAN ONLINE

1.   Persamaan Bisnis Offline dan Online

Persamaan antara bisnis offline dan bisnis online terletak pada pergerakan usahanya. Baik di dunia bisnis offline dan dunia bisnis online, sama sama memiliki tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan dan penghasilan. Keduanya sama sama memiliki sktor atau uni produksi, namuan tidak bisa di lihat secara nyata atau sistem komputerisasi untuk bisnis online, contonya seperti iklan dan sebagainnya, tetapi unit produksi bisnis offline bisa dilihat fisiknya secara nyata contohnya adalah pabrik pabrik pdoruksi. Selain itu ada kesamaan lainnya yang paling dilihat yaitu sama sama memiliki tempat untuk melakukan perdagangan atau pendistribusian. Apa contohnya, jika di dunia bisnis offline kita mengenal toko toko yang menjual suatu produk hasil produksi dalam bidang bisnis, di dunia maya atau bisnis online kita juga bisa menemukannya yaitu toko online seperti lazada dan lain sebagainnya.

Ciri Bisnis Offline :

a.    Memiliki unit produksi secara nyata atau rill

b.    Memiliki toko sebagai tempat pemasaran secara nyata atau rill

c.    Tidak melibatkan internet dalam kegiatan usahanya, baik untuk produksi, distribusi dan lain sebagainya.

2.   Perbedaan Bisnis Offline dan Online

Perbedaan yang paling mendasar dari kedua bisnis ini adalah pada sektor basisnya. Yang paling dominan adalah dilihat dari keterlibatan internet dan komputerisasi dalam dunia bisnis online. Setiap kegiatan usaha yang ada di bidang bisnis online, pasti melibatkan internet, sesuai namanya yaitu online. Berbeda dengan bisnis offline atau bisnis yang dijalankan secara dunia nyata atau dapat dilihat fisiknya. Bisnis ini dilakukan secara langsung dan ril dan tidak melibatkan dunia maya sebagai salah satu aspek pelaksanaan kegiatan usahanya.

Ciri Bisnis Online

a.    melibatkan internet dalam setiap kegiatan usaha

b.    Berbasis di internet

C.    KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SERTA BENTUK PEMASARANYA

1.   Bisnis Online

a.    Bentuk Pemasaran

1)   Tidak diperlukannya kehadiran fisik dari

2)   Calon pelanggan bisa mendatangi produsen secara tidak langsung dengan mengakses situs produsen atau media sosialnya.

3)   Produsen atau sales representative tidak harus melakukan perjalanan.

b.    Kelebihan

1)   Rendahnya biaya yang perlu dikeluarkan.

2)   Layanan dapat diakses secara 24 jam.

3)   Tidak memiliki batas jangkauan geografis.

c.     Kekurangan

1)   Promosi produk belum pasti kuat dikarenakan produk tidak dipresentasikan dengan menyeluruh.

2)   Demo fisik tidak dapat dilakukan.

d.    Adapun beberapa tips yang bisa Anda lakukan dalam cara mempromosikan produk secara online:

1)   Mendapatkan banyak lead(prospek) dan juga meningkatkan traffic website.

2)   Membuat akun Instagram dan juga media sosial lainnya.

3)   Mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku pada media sosial yang digunakan.

4)   Membangun strategi konten bisnis.

5)   Menggunakan SEO (Search Engine Optimization).

6)   Memahami kebutuhan dan karakter pelanggan.

7)   Memerhatikan layanan terhadap pelanggan.

8)   Memerhatikan calls-to-action.

9)   Mengembangkan landing page.

10)         Mengawasi tracking progress.

2.   Bisnis Offline

a.    Bentuk Pemasaran

1)   Pemasaran offline membutuhkan kehadiran fisik sales yang berasal dari produsen atau media fisik untuk publikasi.

2)   Sales melakukan penawaran atau mempresentasikan produk secara langsung dijual kepada calon konsumen.

3)   Perjalanan dari satu tempat ke tempat lain perlu dilakukan untuk menawarkan produk.

b.    Kelebihan

1.    Penawaran produk kuat dikarenakan representasinya dilakukan oleh sales secara langsung.

2.    Calon customer bisa melihat dan menyentuh produk.

3.    Produk dan transaksi penjualan dan pembelian dilakukan secara langsung yang berakibat pada tingginya faktor kepercayaan pelanggan.

c.    Kekurangan

1.    Biaya yang diperlukan sangat mahal

2.    Jangkauan dalam penjualan terbatas.

3.    Pengawasan penjualan bisa dilakukan secara manual dan memerlukan waktu yang banyak.

d.    Adapun beberapa tips yang bisa Anda lakukan dalam cara mempromosikan produk secara offline:

1.    Menyebarkan kartu nama.

2.    Memberikan sumbangan atau hadiah.

3.    Menjadi pembicara di sebuah acara.

4.    Melakukan komunikasi dengan media lokal.

5.    Mengirim surat.

6.    Membuat panggilan telepon.

7.    Berpartisipasi dalam pameran-pameran yang ada.

8.    Mengubah kemasan produk.

9.    Merayakan keberhasilan.

10. Menjadi sponsor pada acara komunitas.