KONSEP
DASAR MANAJEMEN KEUANGAN, ANALISIS INVESTASI, DAN KELAYAKAN USAHA
I.
KONSEP
DASAR MANAJEMEN KEUANGAN
A.
DEFINISI
MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen
keuangan adalah semua yang berhubungan dengan pengalokasian dana dalam bermacam
bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan
investasi atau untuk pembelanjaan secara efisien.
B.
FUGNSI MANAJEMEN KEUANGAN
1. Perencanaan
Keuangan dan Peramalan
Manajer keuangan
bertanggung jawab untuk merencanakan dan memperkirakan kebutuhan keuangan bisnis.
Dia perlu memberikan perincian mengenai jumlah uang yang akan dibutuhkan untuk
membeli aset yang berbeda untuk perusahaan. Manajemen melalui
manajer keuangan perlu mengetahui apa yang harus mereka keluarkan untuk modal
kerja dan aset tetap untuk bisnis juga. Tugas penting lain dari manajer
keuangan adalah membuat rencana kedepannya untuk dana yang dibutuhkan
perusahaan. Manajer
kuangan juga harus merancang lini bisnis mana yang akan dikembangkan,
direalisasikan, dan diberhentikan.
2. Penentuan
Komposisi Modal
Setelah
perencanaan dan peramalan dibuat, struktur modal harus diputuskan. Campuran
utang dan ekuitas yang digunakan untuk membiayai peluang investasi
menguntungkan masa depan perusahaan disebut sebagai struktur komposisi modal.
3. Investasi
Dana
Manajer
keuangan harus memastikan bahwa dana yang tersedia untuk bisnis digunakan
secara memadai untuk menumbuhkan bisnis. Biaya untuk memperoleh dana dan nilai
pengembalian harus selalu dibandingkan dan seimbang. Manajer keuangan juga
perlu melihat lini bisnis yang menghasilkan pengembalian lebih tinggi dan
memperbaiki lini bisnis yang mengalami penurunan performa.
4. Pertahankan
Likuiditas yang Tepat
Kas
adalah sumber terbaik untuk menjaga likuiditas. Bisnis mengharuskannya untuk
membeli bahan baku, membayar gaji dan menangani kebutuhan keuangan lainnya dari
perusahaan. Namun, manajer keuangan harus menentukan apakah ada permintaan
untuk aset likuid. Dia juga harus mengatur aset-aset ini sedemikian rupa
sehingga bisnis tidak akan mengalami kelangkaan dana.
5. Pengelolaan
Surplus
Menjual surplus aset dan
berinvestasi dengan cara yang lebih produktif akan meningkatkan profitabilitas
dan karenanya meningkatkan ROCE .
6. Kontrol
Keuangan
Kontrol keuangan dapat
ditafsirkan sebagai analisis hasil aktual perusahaan, didekati dari perspektif
yang berbeda pada waktu yang berbeda, dibandingkan dengan tujuan jangka pendek,
menengah dan jangka panjang dalam rencana bisnis.
C.
TUJUAN
MANAJEMEN KEUANGAN
Ada tujuan atau alasan
perusahaan menerapkan strategi manajemen ini untuk menumbuhkan bisnis mereka.
Berikut adalah tujuannya :
1. Maksimalisasi
Keuntungan
Salah satu alasan
perusahaan mempekerjakan manajer keuangan adalah untuk memaksimalkan laba sambil
mengelola keuangan perusahaan. Keuntungan bisa di dapat dalam jangka pendek
atau jangka panjang. Tetapi
fokus utamanya adalah bahwa individu atau departemen yang menangani masalah
keuangan perusahaan harus memastikan bahwa perusahaan yang bersangkutan
menghasilkan laba yang cukup.
2. Mobilisasi
Keuangan yang Tepat
Pengumpulan
dana untuk menjalankan bisnis juga merupakan bagian inti dari sebuah sistem
manajemen keuangan yang perlu ditangani manajer dengan tepat. Setelah manajer
menyimpulkan estimasi jumlah yang dibutuhkan untuk proses bisnis, jumlah yang
diperlukan kemudian dapat diminta dari sumber hukum apa pun seperti surat
hutang, saham, atau bahkan permintaan pinjaman bank. Tetapi intinya adalah
bahwa harus ada keseimbangan yang tepat antara uang yang dimiliki perusahaan
dan jumlah yang dipinjam.
3. Kelangsungan
Hidup Perusahaan
Kelangsungan
hidup perusahaan sangat penting. Itulah salah satu alasan manajemen
mempertimbangkan untuk mempekerjakan manajer keuangan yang tepat sejak awal.
Manajer harus membuat keputusan keuangan yang memadai untuk memastikan
perusahaan berhasil.
4. Koordinasi
Yang Benar
Harus ada pemahaman dan
korporasi yang tepat antara berbagai departemen. Departemen keuangan harus
memahami dan setuju dengan departemen lain dalam perusahaan agar bisnis
berfungsi dengan lancar.
5. Menurunkan
Biaya Modal
Manajer keuangan juga
mencoba yang terbaik untuk mengurangi biaya modal, yang merupakan sesuatu yang
vital bagi bisnis. Mereka memastikan uang yang dipinjam menarik sedikit suku
bunga sehingga perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan.
D.
RUANG
LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
Dibawah ini
adalah hal-hal yang berdampak langsung dengan sistem manajemen keuangan pada
sebuah bisnis :
1. Keputusan
investasi, termasuk investasi dalam aset tetap (disebut penganggaran modal).
Investasi dalam aset lancar juga merupakan bagian dari keputusan investasi yang
disebut sebagai keputusan modal kerja.
2. Keputusan
keuangan, hal ini berhubungan dengan peningkatan keuangan dari berbagai
sumber daya yang akan tergantung pada keputusan tentang jenis sumber, periode
pembiayaan, biaya pembiayaan dan pengembaliannya.
3. Keputusan
dividen Manajer keuangan harus mengambil keputusan sehubungan dengan
distribusi laba bersih. Laba bersih umumnya dibagi menjadi dua:
a. Dividen
untuk pemegang saham – Dividen dan persentase pembagiaannya harus diputuskan.
b. Saldo
laba – Jumlah laba ditahan harus disesuaikan karena ini akan bergantung pada
rencana ekspansi dan diversifikasi perusahaan.
II.
ANALISIS
INVESTASI
A.
DEFINISI
Investasi pada dasarnya merupakan
penempatan sejulah dana pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah
keuntungan dimmasa yang akan datang.
B.
JENIS
INVESTASI
Terdapat
dua jenis investasi yang dikategorikan berdasarkan jangka waktunya, yakni:
1. Investasi
Jangka Pendek
Investasi jangka pendek
merupakan investasi yang memungkinkan kamu untuk mendapatkan keuntungan kurang
dari tiga tahun dan dapat langsung kamu konversikan dengan uang atau jual.
Namun, perlu diingat bahwa investasi jangka pendek ini memberikan return yang
lebih kecil sehingga cocok untuk memenuhi kebutuhan dalam waktu dekat. Contoh
dari investasi jangka pendek adalah obligasi jangka pendek, pasar saham,
sertifikat deposito.
2. Investasi
Jangka Panjang
Investasi jangka
panjang adalah investasi yang membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun untuk
mendapatkan keuntungan. Kamu dapat menikmati hasil dari investasi ini dalam
lima tahun, belasan tahun, hingga puluhan tahun yang akan datang. Return yang
dihasilkan oleh investasi jangka panjang tentu juga lebih besar dibandingkan
investasi jangka pendek. Investasi jenis ini sangat cocok bagi kamu yang
membutuhkan tabungan untuk keperluan di masa depan seperti biaya pendidikan,
dana kebutuhan nikah, dana pensiun, dan lain sebagainya. Contoh dari investasi
jangka panjang adalah investasi saham dan investasi emas.
C.
MANFAAT
INVESTASI
1. Meningkatkan
Aset
Hal ini dapat diterapkan pada
investasi properti pembelian tanah, apartemen atau rumah yang harganya kelak
akan naik. Namun, peningkatan nilai aset tidak didapatkan dalam waktu singkat,
butuh waktu yang lama dan kesabaran.
2. Memenuhi
Kebutuhan di Masa Depan
Karena banyak kebutuhan yang tidak
terduga di masa depan, investasi sangat tepat sebagai sarana pemenuhan
kebutuhan yang menunjang masa depan. Investasi di masa sekarang bertujuan untuk
menunjang dan mendukung kehidupan di masa depan karena nilainya akan naik.
3. Gaya
Hidup Hemat
Dengan investasi seseorang akan
mencoba hidup hemat untuk tetap berinvestasi, pada akhirnya orang tersebut akan
menghindari membeli hal-hal tidak penting dan bersifat lebih ekonomis.
4. Menghindari
Utang
Dengan gaya hidup sederhana,
seseorang akan menghindari hutang. Orang-orang yang memiliki komitmen investasi
akan menghindari berhutang dan lebih memilih hidup hemat untuk memperbaiki
keadaan ekonomi.
D.
HAL
YANG HARUS DI PERHATIKAAN DALAM BERINVESTASI
1. Jangan
melakukan investasi dengan tergesa-gesa dan harus disertai dengan pemahaman
atau riset yang mendalam, termasuk mengenai objek investasi yang paling
potensial untuk dipilih.
2. Tidak
bertindak secara spekulatif.
3. Penting
untuk mempertimbangkan jangka waktu investasi.
4. Mengetahui
dan menilai jumlah modal yang bisa kamu siapkan.
5. Memahami
risiko yang bisa terjadi sebagai investor dan
jenis investasi yang dipilih.
Contoh
Investasi :
Eki
membeli 2 gram emas batangan
seharga Rp400.000 per gram pada tahun 2005. Emas tersebut disimpan dengan rapat
di brankas pribadi miliknya. Setelah 5 tahun, harga emas per gram meningkat
menjadi Rp500.000 per gram. Eki pun menjual emas yang dimilikinya dan
mendapatkan keuntungan Rp100.000 per gram. Tindakan Eki membeli emas pada tahun
2005 inilah yang disebut sebagai investasi. Dan keuntungan sebesar Rp100.000
dari selisih harga beli tersebut disebut keuntungan.
III.
KELAYAKAN
USAHA/STUDY KELAYAKANBISNIS (SKB)
A.
DEFINISI
Studi
kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan apakah
suatu bisnis layak dijalankan atau tidak. Kegiatan ini meliputi identifikasi
masalah, peluang, menentukan tujuan, menggambarkan bagaimana situasi bisnis dan
menilai berbagai manfaat yang dihasilkan. Dalam
kaitannya dengan bisnis, studi ini bisa digunakan untuk membantu pengusaha
mengambil sebuah keputusan yang tepat. Bagi seorang pemula, studi ini sangat
penting dilakukan karena dapat menghindarkan pebisnis dari kerugian
B.
ASPEK-ASPEK
STUDI KELAYAKAN BISNIS
1. Aspek
Hukum Atau Legalitas
Salah
satu aspek yang pasti diteliti ketika studi kelayakan dilakukan adalah aspek
hukum atau legalitas. Hal ini menyangkut pada semua hal yang berhubungan dengan
legalitas atau ketentuan hukum dalam mendirikan perusahaan. Dalam aspek hukum,
poin-poin yang dianalisis yakni izin lokasi, surat tanda daftar perusahaan,
NPWP, akta pendirian perusahaan dari notaris, surat izin usaha
perdagangan (SIUP), dan lain-lain
2. Aspek Ekonomi dan Budaya
Pada aspek ekonomi dan budaya,
studi kelayakan menganalisis dampak yang diakibatkan oleh perusahaan pada
kondisi sekitar. Dari sisi budaya, studi kelayakan akan menganalisis bagaimana
perusahaan mempengaruhi adat istiadat di daerah sekitar. Sedangkan dari sisi
ekonomi, analisis yang dilakukan yakni bagaimana perusahaan berdampak pada
tingkat pendapatan per kapita di wilayah tempat perusahaan didirikan.
3. Aspek Pasar dan Pemasaran
Pasar dan pemasaran merupakan aspek
dasar yang diteliti dalam studi kelayakan. Analisis yang dilakukan pada aspek
ini akan menjawab pertanyaan apakah produk yang dihasilkan oleh perusahaan
memiliki peluang pasar. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yakni
potensi pasar, jumlah konsumen, daya beli masyarakat, segmentasi, situasi
persaingan di industri tersebut, dan lain-lain.
4. Aspek Manajemen
Studi kelayakan juga turut
menyertakan aspek manajemen sebagai aspek dasar yang harus dianalisis. Aspek
ini berkaitan erat dengan operasional perusahaan baik itu pembangunan maupun
pengembangan. Dari semua aspek yang dianalisis, aspek manajemen memiliki
cangkupan yang sangat luas.
Hal
ini dikarenakan semua hal yang berhubungan dengan operasional perusahaan ikut
ke dalam kategori aspek manajemen, mulai dari manajemen sumber daya hingga
finansial perusahan.
5. Aspek Keuangan
Bagi sebagian bisnis modal adalah
adalah hal utama yang harus dimiliki sebelum membangun sebuah bisnis. Maka dari
itu aspek keuangan menjadi hal yang menentukan bisnis Anda berjalan lancar atau
tidak kedepannya. Proses
penganggaran adalah hal yang harus
dilakukan jika Anda ingin melakukan perencanaan
bisnis yang matang.
C.
TUJUAN STUDI KELAYAKAN BISNIS
Seperti yang telah
diketahui, studi kelayakan bisnis memiliki peranan yang vital dalam menentukan
keberhasilan sebuah bisnis. Namun, apa sebenarnya tujuan dari kegiatan ini?.Pada dasarnya, tujuan
utama seorang pebisnis melakukan studi kelayakan adalah untuk mengukur apakah
sebuah bisnis berpeluang memiliki kelanjutan atau akan berhenti pada titik
waktu tertentu. berhenti pada titik waktu tertentu. Dalam merintis sebuah bisnis, setiap pebisnis
pasti ingin usahanya sukses dan berhasil. Namun, tanpa melakukan studi ini,
seorang pengusaha layaknya menerobos medan yang tidak diketahui tanpa petunjuk
apa pun. Hal ini tentunya sangat merugikan bagi pebisnis karena
bisa mengakibatkan bisnis yang didirikan gagal. Sebaliknya, dengan melakukan
studi ini pebisnis bisa mengetahui terlebih dahulu apakah bisnis yang didirikan
kedepannya dapat berlanjut atau tidak, sehingga membantu pebisnis mengambil
keputusan.
D. MANFAAT STUDI KELAYAKAN
BISNIS
Ketika merintis sebuah
usaha, pebisnis yang melakukan studi kelayakan, keberjalanan bisnisnya akan
berbeda dengan pebisnis yang tidak melakukan studi kelayakan. Hal ini dikarenakan
ada banyak manfaat yang akan didapatkan dengan melakukan studi kelayakan
bisnis. Beberapa manfaat tersebut adalah:
1.
Memperkecil
Resiko Kerugian
Ketika menjalankan sebuah bisnis, ada banyak hal
yang tidak bisa diprediksi. Oleh karena itu, pebisnis perlu mempersiapkan
segala hal guna mengantisipasi semua hal yang terjadi di masa depan. Dengan
melakukan analisis studi kelayakan, pebisnis dapat memperkecil risiko yang
dapat terjadi pada perusahaan, baik itu risiko yang bisa dikendalikan maupun
risiko yang tidak dapat dikendalikan. Akibatnya, apabila perusahaan merugi,
kerugian yang diterima tidaklah besar.
2.
Mempermudah
Perencanaan Bisnis
Saat melakukan analisis kelayakan usaha, pebisnis
akan mendapatkan segala informasi yang berhubungan dengan bisnis yang akan
dirintis termasuk kelebihan dan kekurangan bisnis. Dari hasil analisis tersebut, pebisnis dapat
lebih mudah melakukan perencanaan ke depannya. Tidak hanya itu, berkat analisis
kelayakan yang dilakukan, pebisnis bisa merencanakan kegiatan yang bisa memberikan
keuntungan bagi perusahaan.
3.
Melancarkan
Pelaksanaan Bisnis
Melalui analisis kelayakan bisnis,
program-program yang sebelumnya direncanakan dapat dieksekusi dengan lebih
mudah dan akurat. Dari hasil analisis, nantinya pebisnis dapat menilai dan mengevaluasi
mana saja program dan kebijakan yang memberikan keuntungan dan kerugian bagi
perusahaan. Dampaknya, pelaksanaan bisnis menjadi lebih mudah untuk
direalisasikan dan semua program juga akan menghasilkan keuntungan.
4.
Mempermudah
Melakukan Pengawasan
Ada banyak aspek yang dianalisis ketika studi
kelayakan dilakukan. Laporan-laporan hasil analisis dari berbagai aspek
tersebut dapat digunakan oleh pebisnis untuk melakukan pengawasan. Selain
pengawasan dari internal, sebuah perusahaan juga mendapat pengawasan dari
eksternal. Melalui hasil analisis studi kelayakan, pihak berwenang akan lebih
mudah melakukan pengawasan dengan berpedoman pada laporan analisis tersebut.
5.
Mempermudah
Pengendalian
Dalam menjalankan sebuah bisnis, tidak dapat
dipungkiri jika pebisnis terkadang menemui masalah dan penyimpangan. Agar
masalah tersebut tidak menjadi semakin besar, pebisnis harus dapat
mengendalikan masalah tersebut dengan cepat dan tepat.
E.
CONTOH
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Dalam dunia bisnis, ada
berbagai macam jenis-jenis bisnis yang tentunya sering Anda jumpai dalam
kehidupan sehari-hari Anda. Namun ada beberapa hal penting sesuai dengan jenis
bisnis yang perlu kita masukan kedalam proposal studi kelayakan bisnis, berikut
contoh studi kelayakan bisnis sederhana :
1.
Contoh Studi Kelayakan Bisnis Usaha Baju
Banyak sekali peluang
yang dapat dijadikan sebagai ide untuk memulai bisnis. Dan peluang bisnis
dengan prospek yang menjanjikan dan tak pernah sepi peminat adalah salah
satunya seperti contoh studi kelayakan bisnis usaha baju. Dunia fashion yang
selalu berkembang pesat membuat bisnis di bidang ini tak pernah ada matinya.
Jika Anda ingin memulai bisnis yang mudah dengan target pasar yang luas, bisnis
fashion ini bisa menjadi pilihan untuk Anda tekuni. Bagi Anda yang tertarik
dengan bisnis ini, jangan terburu-buru untuk memulai. Siapkan semua bekal,
mulai dari pemahaman hingga modal bisnis,
agar usaha pakaian Anda dapat berjalan lancar, stabil, dan mampu bertahan
lama.
Sebelum Anda memulai
bisnis baju ini, tentukan pakaian seperti apa yang ingin Anda jual ?
Putuskan hal tersebut sebelum memulai agar Anda bisa menyesuaikan nya dengan
target pasar Anda. Catat setiap ide, itu bisa menjadi bahan ketika Anda stuck
dan kehabisan ide jualan ketika bisnis pakaian Anda sudah berjalan.
Cara mudah memperoleh
ide adalah ikuti intuisi Anda, atau jual sesuatu yang Anda sukai dan laris di
pasaran. Pelajari setiap jenis dan bahan pakaian yang ingin Anda jual. Pastikan
Anda menguasai jenis dan bahan pakaian tersebut, agar Anda tidak salah
mendeskripsikan barang. Jika
kesalahan ini terjadi, pembeli akan kecewa karena pakaian yang mereka pesan
tidak sesuai dengan barang yang Anda kirim. Jadi, pelajari dan deskripsikan
pakaian yang Anda jual sejelas mungkin agar tidak terjadi miskomunikasi dengan
customer Anda. Dengan
sebuah tren dunia fashion yang selalu berubah menuntut Anda untuk terus jeli
dalam melihat tren yang sedang populer untuk bisnis pakaian. Selain
menyesuaikan produk dengan tren, hal lain yang tak kalah penting adalah
konsisten dalam mempertahankan kualitas pakaian Anda. Dengan demikian, Anda
dapat membangun kepercayaan customer agar bisnis Anda semakin berkembang.
2.
Contoh Studi Kelayakan Bisnis Laundry
Contoh studi kelayakan
bisnis laundry adalah salah satu bisnis di bidang jasa yang saat ini sedang
marak dikalangan masyarakat. Dalam usaha laundry ini merupakan suatu gagasan
yang kebanyakan sebagian pelaku bisnis, karyawan, bahkan ibu rumahtangga maupun
mahasiswa memilih jasa pencucian laundry karena praktis dan satu paket dengan
setrika. Jadi
lebih meringankan beban dari mereka yang tak mengenal waktu untuk mencuci atau
pun menyetrika baju kerja maupun baju sehari-hari mereka. Usaha ini merupakan
sebuah usaha dengan modal, tenaga kerja dan fasilitas yang berkapasitas sedang.
Memiliki lokasi yang strategis dekat dengan keramaian dan berposisi di
perkotaan.
Pada masa perekonomian
saat ini, persaingan antara usaha kecil, menengah,atau pun besar sangatlah
ketat dalam menonjolkan kualitas usahanya. Berbagai jenis usaha dibidang produk
atau jasa berlomba-lomba untuk menarik minat para konsumen. Kreativitas dan inovasi
merupakan salah satu cara agar usahanya dapat berjalan dengan baik dan
lancar.Tempat usaha jasa pencucian pakaian atau lebih dikenal dengan sebutan
laundry merupakan salah satu perusahaan kecil atau wirausaha yang saat ini
sangat menjamur di Indonesia. Di pelosok-pelosok daerah baik itu kota besar
atau kecil banyak sekali berdiri usaha laundry.
Maka buatlah sebuah
usaha laundry Anda menjadi sebuah usaha yang banyak di minati oleh banyak
orang, dan buatlah sebuah pelayanan yang baik dan dapat memuaskan para konsumen
Anda. Salah satunya adalah dengan memberikan semua kinerja yang baik kepada
para konsumen, sehingga dengan kinerja yang baik, dapat membuat para pelanggan
Anda menjadi mempercayai bisnis Anda, dan dapat menjadi sebuah pelanggan tetap.
3.
Contoh Studi Kelayakan Bisnis Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur
memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Dalam perusahaan
manufaktur tersebut, menyumbang pendapatan yang besar terhadap negara baik itu
melalui pajak atau kontrak lainnya. Dikarenakan ukurannya yang cukup besar,
perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pun memiliki serapan tenaga kerja
yang besar, sehingga mampu mengurangi angka pengangguran.
Perusahaan manufaktur
memiliki arti yang berbeda dengan produksi, produksi memiliki arti yang lebih
luas yaitu proses pengolahan bahan baku menjadi suatu produk yang bisa berwujud
gas, cair atau padat. Sedangkan manufaktur adalah proses pengolahan bahan baku
menjadi suatu produk dalam bentuk padat.
Dalam pengertian
manufaktur adalah sebuah istilah untuk menyebut proses pengubahan bahan baku,
komponen, atau bagian – bagian (parts) menjadi barang jadi yang memenuhi
harapan atau spesifikasi pelanggan. Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas
manusia, dari kerajinan tangan sampai ke produksi dengan teknologi tinggi. Namun untuk dapat
menjalankan strategi penjualan yang sukses dalam bisnis manufaktur memang
membutuhkan waktu dan usaha yang tidak sedikit. Upaya yang konsisten dan
berkelanjutan perlu untuk dilakukan.
Untuk
meningkat sebuah bisnis manufaktur, langkah pertama yang perlu adalah
menunjukkan kepada khalayak bahwa Anda adalah seorang pakar dalam industri
Anda. Sebab semakin Anda menunjukkan kepada klien betapa berpengetahuan Anda
dalam industri Anda, semakin mereka ingin bekerja sama dengan Anda.
Ingin usaha manufaktur
kecil Anda menjadi besar? kini saatnya bagi Anda untuk lebih memperhatikan
konsumen. Anda perlu menggali lebih dalam tentang apa yang sebenarnya
dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Tentu saja, permintaan konsumen akan
selalu berubah. Maka dari itu, tidak cukup jika Anda hanya mencoba dan
mengikuti tren. Sebagai produsen, Anda harus tahu tentang bagaimana perilaku konsumen berpikir,
merasa, dan berperilaku.