Tampilkan postingan dengan label Teori Sistem Model Betty Neuman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teori Sistem Model Betty Neuman. Tampilkan semua postingan

Senin, 04 Oktober 2021

Teori Sistem Model Betty Neuman

 

TEORI SISTEM MODEL BETTY NEUMAN

 

A.      Biografi Betty Neuman

Betty Neuman lahir di Ohio tahun 1924, beliau anak ke dua dari tiga bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-satunya. Ketika berumur 11 tahun bapaknya meninggal, setelah 6 tahun menderita CHF dan dirawat. Pujian bapaknya terhadap perawat mempengaruhi pandangan Neuman tentang perawat dan komitmennya menjadi perawat terbaik yang selalu dekat dengan pasien. Pekerjaan ibunya sebagai bidan didesa juga sangat mempengaruhi secara signifikan. Setelah lulus SMA Neuman tidak dapat melanjutkan pendidikan keperawatan. Beliau bekerja sebagai tehnisi di sebuah perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya.

Adanya program wajib militer di keperawatan mempercepat masuknya Neuman kesekolah keperawatan. Neuman lulus program diploma Rumah Sakit Rakyat (sekarang RSUP Akron Ohio) tahun 1947. Neuman menerima gelar BS pada keperawatan kesehatan masyarakat tahun 1957 dan MS kesehatan Masyarakat serta konsultan keperawatan jiwa tahun 1966 dari universitas California LA. Tahun 1985 Neuman menyelesaikan PHD dalam bidang Clinical Psychology dari universitas Pasific Western. Beliau mempraktekkan bed side nursing sebagai staf kepala dan Private Duty Nurse di berbagai Rumah Sakit. Pekerjaannya di komunitas termasuk di sekolah-sekolah, perawatan di perusahaan dan sebagai kepala perawatan di klinik obstetric suaminya dan konseling intervensi krisis di keperawatan jiwa di komunitas. Tahun 1967, enam bulan setelah mendapat gelar MS dia menjadi kepala fakultas dari program dimana beliau lulus dan memulai konstribusinya sebagai guru, dosen, penulis dan konsultan dalam berbagai disiplin ilmu kesehatan.

Tahun 1973, Neuman dan keluarga kembali ke Ohio, sejak itu beliau sebagai konsultan kesehatan jiwa, menyediakan program pendidikan berkelanjutan dan melanjutkan perkembangan dari modelnya, dia yang pertama kali mendapatkan California Licensed Clinical Fellows of the American Association of Marriage dan Family Therapy dan tetap melakukan praktek konseling. Model Neuman aslinya berkembang tahun 1970 ketika itu ada permintaan lulusan Universitas of California LA untuk pembukaan kursus yang memberikan wawasan tentang aspek fisiologi, psikologi, sosiokultural dan aspek pengembangan dari kehidupan manusia (Neuman 1995). Model ini dikembangkan untuk menyediakan struktur yang terintegrasi dari aspek-aspek diatas secara holistic.Setelah dua tahun di evaluasi model tersebut dipublikasikan dalam tiga edisi (1982, 1989, 1995).

B.       Perkembangan Sistem Model Betty Neuman

Model system Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang manusia sebagai mahluk holistic (memandang manusia secara keseluruhan), meliputi aspek (variable) fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon system terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal.

Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. klien dipandang sebagai suatu system terbuka yang memiliki siklus input, proses, output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif system ini, maka klien dapat meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan.

Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas system secara optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai system terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan diantara berbagai factor, baik didalam maupun diluar system. Neuman menyebut gangguan – gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negative atau positif. Reaksi terhadap stressor bias potensial atau actual melalui respond an gejala yang dapat diidentifikasi.

C.       Konsep utama dan definisi teori Model Betty Neuman

Betty Neuman menyajikan aspek – aspek model sistemnya dalam suatu diagram lingkaran konsentris, seperti ditunjukan pada skema Model Sistem Neuman berikut ini :


Skema Model Sistem Betty Neuman

. Dalam teorinya  menurut Neuman, yang termasuk dalam konsep mayor adalah :

1.    Manusia

Menurut Neuman manusia dipandang sebagai suatu system terbuka yang berinteraksi dengan kekuatan lingkungan baik internal maupun eksternal. Manusia selalu berubah, bergerak menuju keadaan dinamis stabilitas system atau kearah penyakit dari berbagai derajat.

2.    Lingkungan

Lingkungan adalah arena penting yang erat hubungannya dengan system dan fungsinya. Lingkungan dapat dilihat sebagai factor-faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh system.

a.       Lingkungan internal

Lingkungan internal ada dalam system klien. Semua kekuatan dan pengaruh interaktif yang hanya di dalam batas-batas system klien membentuk lingkungan ini.

b.      Lingkungan eksternal

Lingkungan eksternal ada diluar system klien

3.    Kesehatan

Kesehatan didefinisikan sebagai kondisi atau tingkat stabilitas system dan dipandang sebagai satu kesatuan dari kesehatan untuk penyakit. Ketika kebutuhan system terpenuhi, maka kesehatan yang optimal akan tercapai. Sebaliknya ketika kebutuhan tidak terpenuhi (merasa tidak puas), maka kemungkinan penyakit ada.Dan ketika energy yang diperlukan untuk mendukung kehidupan tidak tersedia, maka kematian akan terjadi.

4.    Keperawatan

Perhatian utama keperawatan adalah untuk menentukan tindakan yang tepat dalam situasi stress terkait dengan kemungkinan reaksi dari klien atau system terhadap stressor. Intervensi keperawatan ditujukan untuk membantu system beradaptasi atau menyesuaikan diri, memulihkan dan mempertahankan tingkat stabilitas diantara variable system dan stress lingkungan dengan focus pada konservasi energy.

5.    Sistem Terbuka

Sebuah system dimana ada aliran kontinyu input dan proses, output dan umpan balik. ini adalah system kompleksitas teratur, dimana semua elemen turut berinteraksi.

6.    Struktur dasar dan sumber daya energy

Struktur dasar atau inti pusat adalah factor-faktor dasar untuk bertahan hidup. Faktor – factor ini meliputi variable system, genetic, kekuatan dan kelemahan system.

7.    Variabel klien

Neuman memandang klien dan individu secara holistic dan mempertimbangkan variable secara simultan dan komprehensif. variable klien meliputi :

a.       Variabel fisiologis; mengacu pada struktur dan fungsi tubuh

b.      Variabel psikologis; mengacu pada proses mental dan hubungan

c.       Variabel social budaya; mengacu pada fungsi system yang berhubungan dengan harapan social dan budaya

d.      Variabel perkembangan; mengacu pada proses-proses yang terkait dengan perkembangan umur

e.       Variabel spitual; mengacu pada pengaruh keyakinan spiritual

8.    Garis pertahanan fleksibel

Garis pertahanan fleksibel merupakan garis putus-putus yang mengelilingi dan melindungi garis pertahan normal terhadap invasi oleh stress.

9.    Garis pertahanan normal

Garis pertahana normal merupakan garis yang menunjukan tingkat adaptasi kesehatan klien yang bergerak dari waktu ke waktu. Garis ini dianggap sebagai standar untuk menetukan adanya penyimpangan kesehatan.

10.    Garis resistensi

Garis resistensi merupakan factor perlindungan yang diaktifkan bila stress telah menembus garis pertahanan normal yang menyebabkan reaksi simptomatologi.

Selain itu Neuman menjelaskan bahwa selain konsep mayor terdapat subkonsep, yang terdiri dari :

1.      Stressor

Stressor adalah setiap fenomena yang mungkin menembus kedua garis fleksibel dan garis pertahan normal, yang menghasilkan sesuatu yang positif atau negative. Stressor ini meliputi :

a.       Stressor intrapersonal

Strssor intrapersonal adalah stress yang terjadi dalam batas system klien (lingkungan internal)

b.      Stressor interpersonal

Stress interpersonal berasal diluar batas system klien

c.       Stressor ekstrapersonal

Stress ekstrapersonal juga terjadi diluar batas – batas system tetapi pada jarak yang lebih besar dari stress interpersonal. Contohnya adalah kebijakan social.

2.      Stabilitas

Sebuah keadaan keseimbangan atau harmoni yang membutuhkan pertukaran energy yang sesuai dengan stress yang dihadapi dan sebagai upaya untuk mempertahankan, mencapai tingkat kesehatan yang optimal, sehingga dapat menjaga integritas system.

3.      Tingkat reaksi

Tingkat reaksi adalah jumlah ketidakstabilan system akibat invasi stressor dari garis pertahanan normal

4.      Input / output

Input/output merupakan materi, energy, dan informasi yang dipertukarkan antara klien dan lingkungan yang memasuki dan meninggalkan system pada setiap titik waktu.

5.      Rekonstitusi

Rekonstitusi adalah kembalinya pemeliharaan stabilitas system, setelah pengobatan reaksi stressor, yang menghasilkan tingkat yang lebih tinggi atau rendah dari kesehatan.

6.      Pencegahan sebagai intervensi

Pencegahan sebagai intervensi merupakan bentuk yang menentukan intervensi / tindakan keperawatan yang disepakati antara klien dan perawat. Hal ini meliputi :

a.       Pencegahan primer

Pencegahan primer dilakukan sebelum system bereaksi terhadap stressor, yang mencakup promosi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan. pencegahan primer berfokus pada penguatan garis pertahanan fleksibel melalui pencegahan stress dan mengurangi factor resiko. Intervensi ini terjadi ketika resiko atau bahaya diidentifikasi tapi belum terjadi reaksi. Strategi yang mungkin digunakan meliputi : imunisasi, pendidkan kesehatan, olah raga dan perubahan gaya hidup

b.      Pencegahan sekunder

Penegahan sekunder terjadi setelah system bereaksi terhadap stressor yang ditandai dengan adanya gejala yang muncul pada klien. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan lini internal perlawanan sehingga melindungi struktur dasar. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil, maka stressor menginvasi struktur dasar. Jika factor – factor yang ada dalam struktur dasar tidak mendukung klien, maka kematian akan terjadi.

c.       Pemcegahan tersier

Pencegahan tersier terjadi setelah system/klien telah diobati. Tujuannya adalah untuk mempertahankan kesehatan atau melindungi system pemulihan klien dengan mendukung kekuatan yang ada pad klien dan terus melestarikan energy. Pencegahan tersier dapat dimulai pada setiap titik setelah stabilitas system telah mulai dibangun kembali (pemulihan telah dimulai kembali). Pencegahan tersier cenderung mengarah ke pencegahan primer.

D.      Asumsi Model Sistem Betty Neuman

Asumsi Model Sistem Betty Neuman menjelaskan bahwa :

1.    Setiap klien adalah unik, gabungan dari factor dan karakteristik dalam kisaran tertentu dari respon

2.    Banyak stress yang dikenal, diketahui, dan bersifat universal. masing-masing berbeda dalam potensinya untuk mengganngu tingkat kestabilan klien yang ditunjukan pada garis garis pertahanan normal. Keterkaitan variable tertentu pada setiap titik waktu dapat mempengaruhi sejauh mana klien dilindungi oleh garis pertahanan fleksibel terhadap kemungkinan reaksi terhadap stress.

3.    Setiap system / klien terus bergerak secara dinamis pada kisaran garis pertahanan normal sebagai respon terhadap stress, dimana garis pertahanan normal ini dapat dijadikan standar untuk mengukur terjadinya penyimpangan kesehatan

4.    Ketika garis pertahanan fleksibel tidak lagi mampu melindungi system / klien terhadap stressor lingkungan, maka stressor tersebut dapat menembus garis pertahanan fleksibel dan menginvasi garis pertahanan normal.

5.    Klien, baik dalam keadaan sakit atau sehat, adalah gabungan dinamis dari berbagai variable. Wellness ada pada sebuah rangkaian energy yang tersedia untuk mendukung system dalam keadaan stabilitas system yang optimal

6.    Garis resistensi berfungsi untuk menstabilkan dan menyusun kembali klien ke dalam keadaan sehat

7.    Pencegahan primer berkaitan dengan pengetahuan umum yang diterapkan dalam penilaian klien dan intervensi, dalam mengidentifikasi adanya masalah atau factor resiko terkait stress lingkungan untuk mencegah reaksi.

8.    Pencegahan sekunder berhubungan dengan sympomatologi menyusul reaksi terhadap stress. Intervensi keperawatan disusun sesuai prioritas, pengobatan dilakukan untuk mengurangi efek bahaya/penyakit.

9.    Pencegahan tersier berhubungan dengan proses adjustive yang terjadi saat proses pemulihan dimulai. Faktor pemeliharaan memindahkan kembali klien secara melingkar kearah pencegahan primer