ALUR FINANSIAL, PEMBIYAAN USAHA DAN SIMULASI NERACA/LAPORAN KEUANGAN PRIBADI
I.
ALUR
FINANSIAL
A. DEFINISI
Ditinjau
dari sudut pandang ilmu keuangan, membicarakan finansial berarti kamu akan
membahas bagaimana mempelajari kondisi keuangan individu, bisnis, atau
organisasi. Mulai dari mengelola, meningkatkan, memberdayakan sumber dana,
mengalokasi dana sesuai pos, hingga membuat perhitungan risiko dan prospek di
masa depan.
Finansial
juga dapat dipandang dari aspek administrasi. Dalam konteks ini, finansial
adalah bagaimana mengatur uang masuk dan keluar dalam suatu usaha atau lembaga.
Maka, kamu akan menemukan istilah manajemen finansial, yaitu serangkaian
aktivitas perusahaan, diawali dengan cara mendapatkan dana, menggunakan dana,
dan mengelola keuangan perusahaan secara menyeluruh.
Suatu
kondisi finansial dikatakan baik jika ada sistem manajemen yang teratur dan
bisa dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihak terkait. Segala aspek terkait
manajemennya berjalan optimal, sehingga kebebasan finansial dapat tercapai.
Kebebasan finansial berarti individu, bisnis, atau organisasi terbebas dari
utang, mempunyai sumber penghasilan tetap, dan cadangan yang dapat dipakai
untuk kebutuhan tidak terduga.
B. FUNGSI
FINANSIAL
Sebagai angkatan kerja dengan usia produktif, kamu
perlu mengetahui apa fungsi finansial dalam kehidupan pribadi. Salah besar jika
kamu berpandangan bahwa manajemen finansial hanya perlu diterapkan dalam bisnis
atau perusahaan saja. Sebelum melangkah lebih jauh, pahami dulu apa fungsi
finansial yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan pribadimu.
1. Fungsi Perencanaan
Hidup
terasa lebih mudah jika semua serba terencana. Meski kadang-kadang bersikap
spontan itu seru, hal tersebut tidak berlaku dalam urusan keuangan. Fokus pada
kebutuhan utama yang harus dipenuhi, seimbangkan antara pemasukan dan
pengeluaran, dan hindari perencanaan bersifat keinginan semata. Ketiga prinsip
utama tersebut perlu kamu pegang teguh, sehingga dana yang ada bisa dikelola secara
optimal.
2. Fungsi Pengendalian
Meski
batasan tiap pos sudah ditetapkan, ada kalanya kita mudah tergoda untuk
mengutak-atik angka yang sudah ada. Di sinilah fungsi finansial sebagai
pengendalian anggaran. Jika kamu abai pada fungsi ini, bukan tidak mungkin
rencana pengeluaran membengkak dan berakibat pada kondisi keuangan yang tidak
sehat.
3. Fungsi Pemeriksaan
Pengendalian
anggaran perlu diikuti dengan pemeriksaan anggaran. Pengecekan secara berkala
pada arus masuk keluar uang dalam keuanganmu akan membantumu menemukan
kesalahan sejak awal, termasuk penggunaan dana yang tidak melebihi batas.
4. Fungsi Pelaporan
Apakah
keuangan pribadi perlu laporan keuangan? Meski jawabannya tergantung, tetapi
dengan pembuatan laporan sejenis kamu bisa melihat dan mencermati bagaimana
kesehatan kondisi finansialmu. Kuncinya, pengeluaran harus lebih kecil daripada
pemasukan. Maka, menekan pengeluaran perlu dilakukan supaya kamu bisa mencapai
kondisi finansial yang stabil.
C. MANFAAT FINANSIAL
1. Membiasakan Diri Bergaya Hidup Hemat
Hidup
hemat tidak sama dengan pelit. Hemat juga bukan berarti
kamu hidup serba ngepas dan mengabaikan kebahagiaan diri sendiri. Hidup
hemat menunjukkan bahwa kamu berkecukupan dan semua kebutuhan dasar sudah
terpenuhi. Dahulukan kewajiban, atur keuangan dengan cermat, hilangkan
keinginan yang bisa ditunda, dan kontrol utang sebisa mungkin. Itulah gaya
hidup hemat sesungguhnya.
2. Berlatih Disiplin dan Teratur
Manfaat
finansial adalah bagaimana pengelolaan keuangan yang tepat membuat kamu lebih
disiplin. Mulai dari merencanakan keuangan, mengendalikan pengeluaran, dan
mengelola pengembangan dana untuk kebutuhan masa mendatang. Semua hal yang
dibutuhkan dan diinginkan telah terencana secara rinci, sehingga keteraturan
itu membuahkan ketenangan pikiran dalam dirimu.
3. Menghindari Kebiasaan Berutang
Jujur
saja, meningkatnya kebutuhan tak jarang menggodamu untuk berutang demi memenuhi
kebutuhan tersebut. Namun, apakah berutang atau kredit selalu menjadi jalan
satu-satunya? Tentu saja tidak, apalagi jika kamu sudah mampu mengelola
keuangan pribadi secara tepat. Risiko munculnya utang pun bisa ditekan seminim
mungkin.
4. Mempunyai Perencanaan Masa Depan
Lebih Optimal
Mengelola
keuangan akan membantumu mempunyai perencanaan masa depan
yang lebih optimal. Logikanya begini, kamu bisa berhemat, hidup berkecukupan
dan bebas utang. Dari situ, kamu bisa merencanakan kebutuhan masa depan dan
bertindak sekarang juga dengan mulai melakukan pengembangan dana. Sekarang kamu
tahu bahwa finansial adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan, mulai
dari pendanaan, perolehan, dan pengelolaan dana hingga bisa menghasilkan
sesuatu. Jadi, jika kamu punya dana lebih, segera lakukan pengembangan dana
mulai dari Rp100 ribu di platform peer to peer lending Akseleran.
D. ALUR FINANCIAL USAHA
1. Hitung
Biaya Setup (Setup Cost)
Setup
cost adalah
biaya untuk mempersiapkan mesin atau proses produksi
untuk membuat suatu pesanan atau biaya-biaya yang dibutuhkan untuk melakukan
penyesuaian pada saat bahan/barang diproses. Pembuatan rencana keuangan bisnis
dimulai dengan membandingkan jumlah biaya setup dengan jumlah modal investasi
untuk startup. Tentukan berapa banyak uang yang dialokasikan sebagai modal
bisnis, atau berapa besar Anda perlu meminjam untuk memulai bisnis. Biaya setup
awal akan mencakup biaya administrasi dan pemasaran awal, biaya pendaftaran,
lisensi, dan legal lainnya, biaya peralatan dan kebutuhan aset, serta modal
awal (working capital).
2. Proyeksi
Laba-Rugi Bisnis
Membuat
proyeksi atau jumlah ramalan penjualan dan beban operasi penting untuk
dilakukan. Saya sarankan Anda membuat proyeksi untuk 12 bulan ke depan sejak
pertama usaha beroperasi. Cara membuat proyeksi adalah dengan membandingkan
potensi pendapatan penjualan (omzet) dengan harga pokok penjualan (cost of
goods sold) plus biaya tetap operasional (fixed cost). Tetapkan perkiraan harga
penjualan agar Anda dapat menghitung potensi laba alias keuntungan.
3. Perkiraan
Arus Kas (Cash Flow)
Sebuah
bisnis baru sering membutuhkan uang tunai untuk membangun kapasitas yang
diperlukan untuk melayani pelanggan. Memiliki perkiraan arus kas pendanaan
sangatlah penting untuk menghindari kekurangan pendanaan di awal usaha.
Aktivitas pendanaan dalam arus kas meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari
investor atau kreditor. Kegiatan pendanaan mencakup pengeluaran saham,
peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman obligasi,
penjualan saham perbendaharaan, serta pembayaran terhadap pemegang saham
seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan.
4. Perkiraan
Neraca Saldo
Membuat
perkiraan neraca saldo setelah 12 bulan beroperasi berdasarkan perkiraan
penjualan serta perkiraan biaya operasi. Perkiraan neraca saldo terdiri dari
aset, saldo pinjaman, serta, dan saldo modal.
5. Analisa
Titik Impas (Breakeven Point)
Ketika
menjalankan usaha tentunya akan mengeluarkan biaya produksi. Dengan analisis titik
impas dapat diketahui waktu dan tingkat harga penjualan yang dilakukan, tidak
membuat rugi, serta mampu menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing tanpa
melupakan laba yang diinginkan. Secara umum, titik impas dibedakan berdasarkan
jenis bisnis, bisnis jasa menetapkan patokan berdasarkan jumlah rata-rata jam
kerja per minggu. Asumsi yang digunakan adalah biaya operasi memakan 60%-70%
dari keseluruhan pendapatan.
II.
PEMBIYAAN
USAHA
A. DEFINISI
Pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan
yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah kepada nasabah.
Pembiayaan secara luas berarti financing atau pembelanjaan yaitu pendanaan yang
dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan
sendiri maupun dikerjakan oleh orang lain.
Menurut M. Syafi’I Antonio menjelaskan bahwa
pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana
untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit. Sedangkan
menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan Pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau
tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Pembiayaan
adalah suatu modal yang deiperlukan untuk membuat suatu usaha. Pembiayaan
sendiri merupakan hal yang paling vital dalam pembuatan usaha baru. Yang paling
utama pembiayaan biasanya menggunakan uang modal, terkadang modal yang besar
dibutuhkan untuk membuat suatu usaha baru. Namun tidak sedikit pula usaha yang
mebutuhkan modal kecil tapi menghasilkan keuntungan yang besar. Modal ventura
adalah salah satu contoh modal yang ada,
B. PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN/SUMBER
PEMBIYAAN
Dalam melakukan penilaian permohonan pembiayaan bank
syariah bagian marketing harus memperhatikan beberapa prinsip utama yang
berkaitan dengan kondisi secara keseluruhan calon nasabah. Di dunia perbankan
syariah prinsip penilaian dikenal dengan 5 C + 1 S , yaitu :
1. Character
Yaitu penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon penerima pembiayaan
dengan tujuan untuk memperkirakan kemungkinan bahwa penerima pembiayaan dapat
memenuhi kewajibannya.
2. Capacity
Yaitu penilaian secara subyektif tentang kemampuan penerima pembiayaan untuk
melakukan pembayaran. Kemampuan diukur dengan catatan prestasi penerima
pembiayaan di masa lalu yang didukung dengan pengamatan di lapangan atas sarana
usahanya seperti toko, karyawan, alat-alat, pabrik serta metode kegiatan.
3. Capital
Yaitu penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki oleh calon penerima
pembiayaan yang diukur dengan posisi perusahaan secara keseluruhan yang
ditujukan oleh rasio finansial dan penekanan pada komposisi modalnya.
4. Collateral
Yaitu jaminan yang dimiliki calon penerima pembiayaan. Penilaian ini bertujuan
untuk lebih meyakinkan bahwa jika suatu resiko kegagalan pembayaran tercapai
terjadi , maka jaminan dapat dipakai sebagai pengganti dari kewajiban.
5. Condition
Bank syariah harus melihat kondisi ekonomi yang terjadi di masyarakat secara
spesifik melihat adanya keterkaitan dengan jenis usaha yang dilakukan oleh
calon penerima pembiayaan. Hal tersebut karena kondisi eksternal berperan besar
dalam proses berjalannya usaha calon penerima pembiayaan.
6. Syariah
Penilaian ini dilakukan untuk menegaskan bahwa usaha yang akan dibiayaai
benar-benar usaha yang tidak melanggar syariah sesuai dengan fatwa DSN
“Pengelola tidak boleh menyalahi hukum syariah Islam dalam tindakannya yang
berhubungan dengan mudharabah.”
C. BAGAIMANA PEMBIYAAN DILAKUKAN
1. Modal
Usaha
Pembiayaan bisa dilakukan dengan
berbagai cara, salah satunya adalah dengan memberikan modal. Salah satunya
adalah modal ventura. Modal Ventura adalah suatu modal (keuangan) yang biasanya
disediakan bagi usaha-usaha baru yang berpotensial tinggi, dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan investasi tinggi. Modal Ventura disediakan oleh
Kapitalis Ventura atau dalam bahasa asingnya, Venture Capitalist (VC). Sebagai
timbal-balik dari investasi, Kapitalis Ventura akan mengambil bagian di
kepemilikan perusahaan anda. Keuntungan diperoleh investor ketika perusahaan
berada di bursa saham atau bila perusahaan menghasilkan keuntungan. Modal Ventura
berasal dari sekelompok investor yang mengumpulkan uang bersama di dalam Dana
Ventura dan menginvestasikan dana itu untuk wiraswasta-wiraswasta yang
berpotensial tinggi. Modal Ventura bisa juga berasal dari pihak-pihak kaya yang
memulai usaha mereka sebagai wiraswasta. Bentuk pembiayaan ini menarik banyak
bisnis baru yang belum lama beroperasi dan terlalu kecil untuk mengumpulkan
dana di pasar umum (seperti surat obligasi) dan tidak terkualifikasi untuk
mengambil pinjaman bank. Hal-hal penting yang perlu diketahui tentang Modal
Ventura. Bila anda memberikan sebagian dari kepemilikan perusahaan anda sebagai
ganti dari pembiayaan usaha, anda berarti menerima partner bisnis baru.
Menemukan Kapitalis Ventura yang dapat bekerja sama dengan anda sangat penting.
Mereka tidak hanya memberikan anda modal, tetapi juga membagi pengalaman mereka
dan koneksi di dunia bisnis. Untuk mendapatkan pembiayaan bisnis, anda harus
mampu untuk mempresentasikan bisnis anda secara professional. Tepatnya, anda
memerlukan rencana pemasaran yang menunjukkan bahwa anda dapat menghasilkan
keuntungan tinggi. Kesalahan-kesalahan umum yang terjadi adalah di mana
pengusaha tidak mengetahui tujuan bisnis dan bidang usaha mereka. Sebelum anda
mengajukan permintaan modal ventura, sebaiknya anda memikirkan dan merencanakan
usaha anda selama beberapa bulan. Di mana kita dapat menemukan Modal Ventura? Indonesia
adalah pasar yang berkembang untuk Modal Ventura. Salah satu tempat yang bisa
anda cari adalah yellow pages, di mana anda bisa menemukan daftar
perusahaan-perusahaan Modal Ventura seperti contohnya di Jalan Sudirman atau
sekitar Indonesia.
Beberapa perusahaan seperti:
· Pertamina
· Perusahaan
Gas Negara (PGN)
· Bahana
Artha Ventura (BAV)
· PT
Venture Capital
· Bina
Swadaya
· Kospin
Jasa
· Sumber
lainnya adalah perusahaan yang dimiliki oleh negara, yaitu “Permodalan Nasional
Madani.” Salah satu jalan untuk menemukan sumber-sumber pembiayaan adalah
melalui kontak bisnis di universitas-universitas. Profesor-profesor di
program-program bisnis biasanya mempunyai hubungan dengan berbagai sumber.
2. Melalui
Lembaga Modal
Lembaga Pembiayaan adalah badan
usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau
barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat. Lembaga
pembiayaan adalah badan usaha yang didirikan secara khusus untuk melakukan
kegiatan termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan.
· Perusahaan
Sewa Guna Usaha (Leasing Company)
· Perusahaan
Modal Ventura (Ventura Capital Company)
· Perusahaan
Perdagangan Surat Berharga (Securities Company)
· Perusahaan
Anjak Piutang (Factoring Company)
· Kegiatan
Perusahaan Kartu Kredit (Credit Card Company)
· Perusahaan
Pembiayaan Konsumen (Consumers Finance Company)
D. MENGAPA PEMBIYAAN DIPERLUKAN
Tujuan Pembiayaan adalah dalam rangka pembelian
persediaan bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi (ready stock) yang
akan digunakan untuk proses produksi atau pembelian barang untuk dijual kembali
dalam rangka kegiatan ekspor. Sedangkan Pembiayaan modal kerja ekspor dengan
prinsip Ijarah adalah untuk penyewaan barang (misal: peralatan, mesin,
bangunan) dalam rangka pemenuhan kebutuhan modal kerja Nasabah Eksportir. Usaha
Nasabah Eksportir bukan termasuk jenis usaha terlarang, tidak melanggar prinsip
syariah seperti minuman keras, rokok dan tidak melanggar ketentuan hukum
Indonesia, seperti: narkoba, penyelundupan, dan lain-lain.
1. Tujuan
dan Fungsi Pembiayaan
a. Tujuan
Pembiayaan
Tujuan pembiayaan berdasarkan
prinsip syariah adalah untuk meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan
ekonomi sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pembiayaan tersebut harus dapat
dinikmati oleh sebanyak-banyaknya pengusaha yang bergerak dibidang industri,
pertanian, dan perdagangan untuk menunjang kesempatan kerja dan menunjang
produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa dalam rangka memenuhi
kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
1) Berdasarkan
Tujuan Penggunaannya, dibedakan dalam :
· Pembiayaan
Modal Kerja, yakni pembiayaan yang ditujukan untuk memberikan modal usaha
seperti antara lain pembelian bahan baku atau barang yang akan diperdagangkan.
· Pembiayaan
Investasi, yakni pembiayaan yang ditujukan untuk modal usaha pembelian sarana
alat produksi dan atau pembelian barang modal berupa aktiva tetap / investaris.
· Pembiayaan
Konsumtif, yakni pembiayaan yang ditujukan untuk pembelian suatu barang yang
digunakan untuk kepentingan perseorangan ( pribadi ).
2) Berdasarkan
Cara Pembayaran / Angsuran Bagi Hasil, dibedakan dalam
· Pembiayaan
Dengan Angsuran Pokok dan Bagi Hasil Periodik, yakni angsuran untuk jenis pokok
dan bagi hasil dibayar / diangsur tiap periodik yang telah ditentukan misalnya
bulanan.
· embiayaan
Dengan Bagi Hasil Angsuran Pokok Periodik dan Akhir, yakni untuk bagi hasil
dibayar / diangsur tiap periodik sedangkan pokok dibayar sepenuhnya pada saat
akhir jangka waktu angsuran.
· Pembiayaan
Dengan Angsuran Pokok dan Bagi Hasil Akhir, yakni untuk pokok dan bagi hasil
dibayar pada saat akhir jangka waktu pembayaran, dengan catatan jangka waktu
maksimal satu bulan.
3) Metode
Hitung Angsuran yang akan digunakan. Ada tiga metode yang ditawarkan yaitu:
· Efektif,
yakni angsuran yang dibayarkan selama periode angsuran. Tipe ini adalah
angsuran pokok pembiayaan meningkat dan bagi hasil menurun dengan total sama
dalam periode angsuran.
· Flat,
yakni angsuran pokok dan margin merata untuk setiap periode
· Sliding,
yakni angsuran pokok pembiyaan tetap dan bagi hasilnya menurun mengikuti sisa
pembiayaan ( outstanding )
4) Berdasarkan
Jangka Waktu Pemberiannya
· Pembiayaan
dengan Jangka Waktu Pendek umumnya dibawah 1 tahun
· Pembiayaan
dengan Jangka Waktu Menengah umumnya sama dengan 1 tahun
· Pembiayaan
dengan Jangka Waktu Panjang, umumnya diatas 1 tahun sampai dengan 3 tahun.
· Pembiayaan
dengan jangka waktu diatas tiga tahun dalam kasus yang tertentu seperti untuk
pembiayaan investasi perumahan, atau penyelamatan pembiayaan
5) Berdasarkan
Sektor Usaha yang dibiayai
· Pembiayaan
Sektor Perdagangan (contoh : pasar, toko kelontong, warung sembako dll.)
· Pembiayaan
Sektor Industri (contoh : home industri; konfeksi, sepatu)
· Pembiyaan
konsumtif, kepemilikan kendaraan bermotor (contoh : motor , mobil dll.)
b. Fungsi
pembiayaan
Keberadaan bank syariah yang
menjalankan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah bukan hanya untuk mencari
keuntungan dan meramaikan bisnis perbankan di Indonesia, tetapi juga untuk
menciptakan lingkungan bisnis yang aman, diantaranya:
1. Memberikan
pembiayaan dengan prinsip syariah yang menerapkan sistem bagi hasil yang tidak
memberatkan debitur.
2. Membantu
kaum dhuafa yang tidak tersentuh oleh bank konvensional karena tidak mampu
memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bank konvensional.
3. Membantu
masyarakat ekonomi lemah yang selalu dipermainkan oleh rentenir dengan membantu
melalui pendanaan untuk usaha yang dilakukan
c. Masalah-Masalah
Pembiayaan
Masalah yang dihadapi berkaitan
dengan kesulitan yang bisanya dihadapi wiraswastawan diantaranya:
1. Kinerja
atau konsep perusahaan yang meragukan
2. Kegagalan
perusahaan untuk menindaklanjuti
3. Kurangnya
pengalaman dan ketajaman bisnis
4. Preferensi
dari pemodal
5.
Kurangnya hubungan dengan
sumber-sumber modal.
III.
SIMULASI
NERACA/LAPORAN KEUANGAN PRIBADI
A. DEFINISI
Menurut PSAK No.1 Tahun 2015, definisi laporan
keuangan adalah dokumen terstruktur yang berisi catatan posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas. Secara umum, orang mengenal laporan keuangan
sebagai ringkasan seluruh transaksi bisnis yang pernah terjadi dalam suatu
periode. Bagi pelaku usaha, keberadaan laporan keuangan ini begitu
penting guna membangun
bisnis yang sehat. Selain itu, catatan keuangan juga
dapat berperan sebagai alat untuk mengevaluasi bisnis, mengambil keputusan,
mendatangkan investor, hingga menentukan pajak. Untuk membuat laporan keuangan,
berikut sejumlah cara yang perlu Anda perhatikan.
B. FUNGSI LAPORAN KEUANGAN
Sebelum memulai menyusun
Neraca/laporan keuangan, kamu perlu tahu bahwa laporan keuangan sangat penting
dalam kelangsungan sebuah bisnis. Berikut fungsi dari laporan keuangan yang
detail:
1. Memberi informasi apakah usaha
menghasilkan laba atau rugi
2. Memisahkan uang pribadi dan modal
sehingga kondisi bisnis tergambar jelas
3. Menghindari kecurangan yang boleh
jadi dilakukan partner atau karyawan
4. Membantu pengambilan keputusan
terkait strategi pengembangan usaha
5. Merepresentasikan kesehatan keuangan
usaha sehingga mempermudah pengajuan modal kepada pihak luar seperti bank,
koperasi, atau investor.
C. LANGKAH
AWAL MENYUSUN NERACA/LAPORAN KEUANGAN
1. Mulailah dengan Mengumpulkan serta Mencatat Transaksi pada Jurnal
Dalam
dunia akuntansi,
jurnal dikenal sebagai dokumen yang berisi catatan setiap transaksi bisnis yang
pernah terjadi. Transaksi bisnis sendiri banyak jenisnya, ada transaksi
penjualan produk, transaksi pembelian bahan baku, transaksi penukaran barang,
hingga transaksi sewa menyewa. Bila bisnis Anda pernah melakukan transaksi
di atas, cobalah untuk mengumpulkan bukti
transaksi seperti kuitansi atau faktur. Setelah bukti
terkumpul, baru kemudian catat seluruh transaksi secara rinci pada jurnal.
Nantinya, jurnal ini akan menjadi penghubung antara transaksi dengan buku besar
serta siklus akuntansi lainnya.
Transaksi apa saja yang perlu dicatat
dalam laporan keuangan?
Keluar masuknya uang secara riil
dalam periode tertentu harus dicatatkan dalam buku arus kas. Dari sini kamu
bisa memperoleh gambaran aktivitas manajemen terkait investasi, pendanaan, dan
operasi usaha.
· Catatan stok
barang (stock opname)
Arus keluar masuk barang perlu
dipantau setiap hari secara berkelanjutan. Dengan memantau jumlah persediaan
barang, kamu bisa memperkirakan kapasitas produksi dalam periode tertentu. Hal
ini lazim disebut sebagai stock opname.
· Pembelian dan
Penjualan
Pembelian dan penjualan adalah
darah daging dari sebuah bisnis. Tidak ada alasan untuk tidak mencatatnya
secara detailAda pembelian yang dibayar secara non-tunai? Catatkan secara rutin
sesuai waktu faktur pembelian di buku ini. Jangan lupa menyertakan salinan
faktur yang telah diterbitkan kepada klien atau pelanggan.
· Biaya operasional
Sediakan satu buku terpisah khusus
biaya operasional terkait proses produksi maupun pemasaran. Lazim disebut biaya
overhead produksi, masuk dalam kelompok ini antara lain gaji karyawan,
biaya listrik, dan pulsa HP atau langganan internet.
· Utang dan Piutang
Pembukuan utang
perlu kamu siapkan supaya bisa mengetahui nominal utang yang belum dibayarkan
kepada pihak lain pada periode tertentu. Berlawanan dengan buku utang,
buku piutang berisi laporan pembayaran yang belum dilunasi pelanggan. Catatan
tersebut akan mempermudah kamu menagih piutang sesuai waktu pembayaran.
· Catatan inventaris
barang
kamu bisa menyediakan buku
khusus untuk mendata apa saja barang yang dipakai dalam operasional usaha,
mulai dari waktu pembelian hingga perawatan. Contoh, kendaraan operasional,
laptop, meja dan kursi, serta rak penyimpanan. Jadi, aset usaha pun terpantau
dan terkontrol sehingga tidak ada pembelian barang yang percuma.
2. Masukkan
Jurnal ke Buku Besar
Secara
teknis, Buku
Besar (General Ledger) merupakan dokumen yang
berisi catatan perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu akun karena adanya
transaksi keuangan dalam suatu periode akuntansi. Dengan kata lain, fungsi dari
Buku Besar adalah meringkas semua data transaksi yang tertulis di jurnal umum. Memasuki
akhir periode, Buku Besar dibutuhkan sebagai sumber data untuk membuat laporan
keuangan perusahaan. Nah, Fokus pada tahap kedua ini adalah memindahkan
transaksi yang sudah didokumentasikan di jurnal ke akun-akun yang sesuai dengan
rinci.
3. Buatlah
Neraca Saldo
Setelah
menyusun buku besar, tahap selanjutnya adalah membuat neraca saldo.
Apa itu?
Neraca
saldo disusun untuk mengetahui keseimbangan antara jumlah debit dan kredit
pada akun-akun yang ada di Buku Besar. Oleh karena itu, setelah membuat Buku
Besar, Anda perlu mengelompokkan daftar rekening yang ada di Buku Besar ke
dalam kategori pasiva atau kategori aktiva.
4. Kumpulkan
Data untuk Menyusun Jurnal Penyesuaian
Tak
menutup kemungkinan, dalam menjalankan bisnis bisa saja ada kemungkinan
transaksi belum tercatat atau transaksi terjadi di akhir pembuatan laporan
keuangan. Alhasil, perhitungan yang telah dilakukan pun menjadi tidak valid
karena ada transaksi yang belum diproses. Bila terjadi kasus seperti ini,
silakan kumpulkan seluruh transaksi yang belum tercatat sebagai bahan untuk
membuat jurnal penyesuaian.
5. Buatlah
Neraca Lajur
Neraca
lajur dibuat untuk mempermudah proses penyusunan laporan keuangan. Dalam
penyelenggaraan sistem akuntansi secara manual, dokumen neraca lajur memuat
kolom-kolom berisi neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo sesudah penyesuaian,
neraca, perhitungan
laba rugi. Di sisi lain, neraca lajur juga bisa
digunakan sebagai alat untuk mengecek kesalahan yang mungkin terjadi ketika
Anda melakukan penyesuaian.
6. Susun
Laporan Keuangan
Bila ke lima proses di atas telah selesai dilakukan, barulah kemudian Anda bisa membuat laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca, laporan laba rugi, hingga laporan perubahan modal.
7. Laporan Laba Rugi
Menampilkan
informasi tentang selisih pendapatan dan pengeluaran usaha pada suatu periode
sehingga dapat terlihat apakah usaha menghasilkan laba atau justru merugi.
8. Laporan Neraca
Kamu
membutuhkan laporan neraca guna mengetahui posisi keuangan usaha pada suatu
periode. Ada tiga unsur yang perlu muncul dalam neraca, yaitu modal, aset, dan
kewajiban (utang). Sisi kiri neraca berisi aktiva atau aset, mulai dari aset
berwujud hingga tidak berwujud. Sementara sisi kanan mencantumkan pasiva, yaitu
sumber aset tersebut. Kedua sisi ini harus seimbang atau balance. Berikut
contoh
laporan neraca yang biasa digunakan. Melalui catatan
keuangan, pelaku usaha bisa mengetahui bagaimana bisnisnya
berkembang serta dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan.
Sementara bagi investor, laporan keuangan menjadi bahan pertimbangan utama
untuk mengalokasikan uangnya ke perusahaan tersebut.
9. Laporan
Perubahan Modal
Laporan
perubahan modal adalah laporan yang menampilkan data perubahan baik peningkatan
atau penurunan aktiva bersih dalam satu periode. Saat awal pendirian
perusahaan, kamu sebagai pemilik perusahaan tentunya pasti akan menyetorkan
modal dan ini akan berubah sesuai dengan kinerjanya.
Contoh,
apabila pada periode berjalan perusahaan mengalami kerugian tentu modal akan
berkurang. Sebaliknya, apabila perusahaan mengalami penurunan modal akan
bertambah.
Dalam
laporan perubahan modal, kamu dapat melihat penyebab dari adanya perubahan
modal tidak hanya perubahannya saja. Beberapa data yang diperlukan untuk
membuat laporan ini adalah modal awal, prive atau pengambilan dana pada periode
tersebut serta total laba atau rugi bersih yang diperoleh.